Rabu, 27 Januari 2016

wisata alam dan wisata sejarah di " Candi Cangkuang " Garut

   Candi Cangkuang, adalah candi hindu yang terdapat di Kampung pulo, Kecamatan Leles, Garut - Jawa Barat. Menurut para pakar Candi ini berdiri sekitar abad ke 8 M, sejaman dengan candi Batujaya dan cibuaya yang terdapat di Karawang pada masa kerajaan purnawarman.

sumber gambar : klikhotel.com

   Kondisi alamnya yang masih asri dan pemandangan yang indah, karena Candi Cangkuang di apit 4 gunung : Gunung Haruman, Guung Kaledong, Gunung Mandalawangi dan Gunung Guntur. Nama cangkuang di ambil dari nama tumbuhan yang banyak di sekitar candi. Buah cangkuang ini dahulu sering di konsumsi oleh para raja, tapi jika tidak bisa mengolah buah cangkuang ini menjadi beracun. Daun pohon cangkuang bisa di jadikan tikar, tudung atau pembungkus.
Candi cangkuang di kelilingi sebuah danau kecil yang kalau dalam bahasa sunda di sebut " Situ "  makanya kawasan ini juga banyak dikenal dengan sebutan " Situ Cangkuang " . Aslinya seluruh daratan di kelilingi pulau, kini sebagian sudah menjadi persawahan. tetapi tetap akses utama menuju candi cangkuang harus menggunakan rakit.

situ cangkuang dengan background Gunung Guntur
    Disamping candi terdapat makam kuno, konon merupakan makam Embah Dalem Arief Muhammad, beliau merupakan senopati dari kerajaan mataram islam di Yogyakarta yang diberi tugas menyerang tentara VOC di batavia. Akan tetapi beliau gagal, karena malu jika kembali gagal akhirnya mengurungkan niat kembali dan memutuskan menetap dan mengajarkan agama islam di wilayah cangkuang.Beliau menetap danmenikahi gadis setempat dan memiliki 6 orang anak perempuan dan satu anak laki -laki. Beliau menetap dan mendirikan rumah di kawasan candi cangkuang. Anak lelaki beliau hilang di bawa angin besar. Dikawasan candi akhirnya beliau mendirikan sebuah kampung " Kampung pulo " mendirikan 6 buah rumah yang saling berhadapan untuk semua anak perempuannya, sebagai perwujudan rasa sayang pada anak lelakinya akhirnya beliau membat satu mushola dan bertahan hingga kini. Setiap rumah di huni satu kepala keluarga dan hingga kini masih di pertahankan, jadi jika ada yang sudah menikah maka mereka di haruskan meninggalkan kampung pulo.

   Akses atau transportasi menuju candi cangkuang mudah di tempuh baik dengan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
  • Jika dengan kendaraan pribadi baik dari arah Garut - bandung maupun arah Bandung - Garut, patokan awalnya alun - alun Kecamatan Leles lalu masuk ke dalam lebih kurang 2 km.
  • Jika dengan kendaraan umum dari Garut naik angkot yang ke Leles atau naik jurusan Bandung turun di alun - alun Leles. Jika dari arah Bandung naik yang jurusan Garut dan  turun di alun - alun Leles. Setelah itu bisa naik delman atau naik ojeg hingga lokasi Candi cangkuang.
    Untuk lokasi parkiran masih cukup luas baik untuk mobil maupun bus. Sekitar parkiran pun banyak warung makan dan toko cindera mata.
Tiket masuk di kenakan Rp 3.000 / orang dan jika kita ingin ke kawasan candi / kampung pulo, maka kita harus menaiki rakit lagi dengan biaya Rp 4.000 / orang dengan rata - rata sekali menyebrang 15 - 20 orang. Jika kurang  dari 15 maka kita akan di kenakan biaya lebih besar, makanya baiknya jika ingin murah dikunjungi pas hari weekend.


   Sesampainya di tepi kita akan melewati beberapa warung / toko yang menjajakan cindera mata dan minuman / snack, baru setelah itu kita akan melewati kampung pulo.
Setelah melewati kampung pulo sebelum ke candi, di sebelah kanan terdapat museum mini. Koleksi dari peninggalan embah dalem arief muhammad.
Candi dan makam di kelilingi pohon - pohon besar dan beberapa pohon cangkuang yang sudah berusia ratusan tahun. Sekeliling makam di batasi pagar besi dan bagi yang ingin mengunjungi makam maka harus meminta ijin kepada sesepuh yang ada di museum, tapi jika ingin ke candinya di bebaskan bahkan kita boleh menaiki untuk melihat patung yang ada di dalam candi.

turun dari rakit melewati kios - kios yang menjual makanan dan cindera mata


  Kunjungan ke Candi Cangkuang ramai di kunjungi di hari weekend, terutama di hari libur UTS. Biasanya para guru beserta murid - murid sekolah dasar atau sekolah menengah pertama sering mengadakan liburan mengunjungi kawasan candi Cangkuang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar