Rabu, 25 November 2015

Sejuta panorama dan pedasnya gunung Guntur

    Gunung guntur ' resmi jadi catatan petualangan saya kali ini. Gunung Guntur berada di kabupaten Garut - Jawa Barat memiliki ketinggian 2249 mdpl. 


GunungGuntur ' GunturMount ' Guntur
View hamparan kota garut dari puncak 1

Meskipun termasuk pendek untuk katagori sebuah gunung, tapi setelah mencobanya baru lupa deh definisi 'pendek. Meskipun tergolong pendek gunung ini memiliki tingkat kesulitan yang cukup lumayan  terutama untuk pendaki pemula, baik dari medan /cuacanya. Kondisinya yang panas dan rawan terbakar terutama pada musim kemarau. Medannya yang terjal dan berpasir , tak ada pohon - pohon besar untuk sekedar melindungi dari terik matahari,  angin dan hujan 'didominasi pohon ilalang , jauhnya sumber air dan lain sebagainya. 

   Transportasi yang cukup mudah dari Jakarta / Bandung, kita tinggal naik bus jurusan garut / singaparna kemudian turun di pom bensin tanjung. Tinggal bilang saja ke kondekturnya minta di turunkan di pom bensin tanjung, karena sudah cukup familiar di kalangan pendaki yang ingin ke gunung guntur, bahkan meeting point gunung lainnya jika sudah ada chanel untuk menghindari calo - calo terminal. Jika turun di Terminalkita harus naik angkot lagi arah balik jurusan leles turun di pangkalan ojek kurang lebih 100 meter sebelum pom bensin. Bagi yang ingin membawa kendaraan sendiri baik mobil atau motor bisa di titipkan di basecamp rumah Rw, tersedia untuk menampung puluhan mobil dan motor, jika sudah penuh dia akan menitipkan di halaman warga sekitar. 
Dari pom bensin kadang untuk sampai ke basecamp kita bisa menumpang truk penambang pasir yang akan mengangkut pasir, tetapi agak siang kira - kira pukul 08.00. Jika tidak kita bisa naik ojek Rp 10.000 / charter angkot.  Jarak dari jalan raya ke basecamp kurang lebih 2 km. Sesampainya di basecamp kita akan di berikan sedikit informasi dan wejangan sebelum pendakian. Waktu saya mendaki sih belum ditarik restribusi, tapi kini konon restribusinya Rp 7500/ orang. 

    Awal pendakian kita melewati penambangan pasir di sepanjang kaki gunung guntur. Setelalah melewati penambang pasir ada 2 jalur pilihan : Pertama " kita bisa langsung naik menyusuri savana hingga puncak dan tak akan menemui pehon rindang untuk berteduh, juga tak akan menemui lagi sumber air hingga puncak. Jalur ke dua "   Perjalanan melipir melewati curug citiis. Di curug citiis biasanya kita istirahat awal untuk melepas lelah dan membawa perbekalan air, karena curug citiis sumber air terakhir yang ada sebelum pendakian.
Meskipun trek jalur pendakian melewai curug citiis agak terjal dan cukup menguras tenaga , tapi paling tidak kita melewati pepohonan rindang dan sumber air yang melimpah . Jangan lupa ya guys trek pole kayaknya menjadi peralatan wajib yang kudu dibawa karena medannya yang terjal dan memerlukan ekstra kehati - hatian.


Biasanya pendaki istirahat di curug ke tiga atau ke 2, karena untuk ke curug utama kita harus beberapa ratus meter lagi berjalan menjauhi jalur pendakian. Jika ke curug utama citiis kita harus putar balik lagi , jd memerlukan waktu dan tenaga. Tapi jika terdorong rasa penasaran sih ya bolehlah . Saya beristirahat di curug yang ke dua, karena dari sini kita bisa langsung melakukan pendakian ke arah puncak gunung guntur. Dari sini pun pemandangan kota Garut dan gunung cikuray sudah nampak jelas. 

    Perjalanan di lanjutkan menembus semak dan ilalang tinggi, ya meskipun hanya beberapa ratus meter saja. Sisanya hingga puncak kita akan melewati savana ilalang dengan kemiringan 45 derajat, kondisi jalan kerikil yang mudah lepas dan rawan tergelincir. Yang jelas harus ekstra hati -hati. Perjalan dari curug hingga puncak satu membutuhkan waktu hampir 4 jam jadi persiapkan / sesegera mungkin awali pendakian, karena di sini kabut lebih sering muncul di awal . waktu itu saya mengawali pendakian dari citiis hampir jam satu siang, akhirnya sampai puncak jam 17.00 . Di tengah perjalanan kabut sudah mulai turun. Target minimal mendirikan tenda dpuncak 1 , karena sebelum puncak 1 tidak ada  lahan datar untuk mendirikan tenda. Jika di tengah perjalanan kita sudah di tertutup kabut Resiko kecelakaan besar ' karena kondisi jalan yang sudah tidak terlihat dan medannya yg berkerikil dan rawan tergelincir, belum lagi terpaan anginnya yang kencang.





kondisi kabut menebal . ini pukul 16.30 

    Tak pikir panjang kami bertiga pun bergegas mendirikan tenda sesampainya di puncak satu di temani kabut yang makin menebal dan memperpendek jarak pandang. Sepanjang malam di habiskan di dalam tenda, menyiapkan makanan , kopi dan lainnya hingga kantuk datang. Dini hari kami terbangun karena ada suara nafas binatang memutari tenda, jam menunjukan pukul 02.00. Usut punya usut ternyata dia adalah si babi hutan. Di gunung guntur memang banyak cerita tenda pendaki jika malam sering di datangi babi hutan, mungkin karena mereka mencium aroma makanan dan sejenisnya. Sempet parno juga sih denger suara nafas binatang tengah malem. Akhirnya pengalaman di datangi sang babi pun di alami sendiri.
Begitu suara sang babi  hilang akhirnya buat kopi saja sekalian karena sudah jam 03.00 juga , tidur lagi juga buat apa mending tunggu buat summit sekalian. Di sela - sela ngopi iseng iseng buka tenda dan nengok ke luar, weleh - weleh ternyata langit cerah, bintang bertebaran , milky way pun terlihat jelas dan siluet puncak - puncak yang lain pun nampak begitu indah.


Jangan tidur di bintang 5 mulu 
cobalah sesekali kalian rasakan tidur dengan jutaan bintang
Gunung guntur ' Guntur ' Guntur mount

Gunung Guntur ' Guntur ' Guntur mount
tenda di abadikan di antara jutaan bintang

milky way gunung guntur " periode terbaik berburu milky way / galaksi bima sakti : juni - agustus

gunung guntur ' guntur ' guntur mount

gunung guntur ' guntur ' guntur mount
siluet puncak - puncak gunung guntur lainnya


         Setelah puas mengabadikan binang kami persipan tuk summit ke puncak 2 atau di puncak 3. Karena kami bertiga berencana summit dan tenda di kosongkan, keril dan peralatan penting dan berharga kami putuskan di bawa summit. Mengingat nama baik gunung ini sedikit tercemar dengan tangan - tangan jahil oknum penduduk setempat, kami pun tak mau ambil resiko.
Perjalanan hingga puncak 2 membutuhkan aktu 30 - 40 menit. Lagi - lagi kondisi mendekati puncak 2 kurang bersahabat, kabut menebal. Mau di putuskan ke puncak 3 pun kami batalkan, ya karena buat apa toh sunrisenya pun tetap tidak akan terlihat. Akhirnya kami putuskan di puncak 2 menunggu matahari terlihat. 
Dengan sabar kami dan pendaki lainnya menunggu matahari terlihat. Matahari terlihat samar ketika menunjukan sudah jam 6 lebih,  lambat laun pun matahari muncul di antara kabut - kabut tebal itu.

gunung guntur ' guntur ' guntur mount

gunung guntur ' guntur ' guntur mount


Lambat laun kabut pun mulai menipis. Pemandangan di sekeliling pun sudah mulai agak nampak,  meskipun masih samar.

gunung guntur' guntur ' guntur mount



gunung guntur ' guntur ' gunturmount
lobang yg mengeluarkan asap panas belerang.
oleh pendaki di jadikan sarana penghangat badan.

kiri : nanang dan sebelahnnya eji yg paling banyak mengabadikan foto terutama malam

   Karena tak kunjung bersih kabutnya, walaupun sudah menunjukan pukul 07.30, kami pun putuskan turun dan kembali ke tenda untuk masak dan repacking untuk pulang. di sepanjang perjalanan turun giliran saya yang asik mengabadikan pemandangan yang sayang jika harus di lewatkan begitu saja.
gunung guntur ' guntur ' guntur mount


gunung guntur' guntur' gunturmount

Sambil melihat pemandangan yang ciamik pegunungan dan hamparan kota garut kita pun di haruskan konsentrasi melihat trek jalur pendakian, jangan sampai kita terjatuh atau tergelincir. Pagi buta kita asik naik fokos summit saja tampak melihat trek jalur, begitu terang nampaklah trek sebenarnya yang kita lalui tadi.

Tak perlu menunggu akhir perjalanan, karena terkadang keindahan itu nampak di tengah perjalan, asal kita mau berhenti sejenak dan menikmatinya

gunung guntur ' guntur mount 'guntur

gunung guntur ' guntur mount ' guntur

       Sesampai di tenda kami repacking ulang untuk persiapan turun. lokasi tenda kami di puncak satu, dataran agak lebar dan agak sedikit berupa cekungan. Tenda berdiri di antara bunga edeleweis yang coba bertahan hidup di kondisi air yang kurang. View punggungan bukit dan puncak lainnya yang berupa hamparan savana ilalang, bentangan gunung cikuray dan gunung papandayan, juga hamparan kota garut. ini lokasi terbaik untuk mendirikan tenda, karena agak terlindung dari terpaan angin . Memang banyak lokasi untuk mendirikan tenda baik di puncak 1, 2, 3 dan lainnya' tapi ingat ya guys pertimbangkan lagi keselamatan kita , kondisi alamnya jika ada angin besar . Kondisi tanah yang berupa pasir, kita pun akan sedikit kesulitan memasang pasak tenda. Jangan sampai lagi enak tidur tenda kita terbang apalagi jika di tambah kondisi hujan, lengkaplah sudah ....

gunug guntur ' guntur

gunung guntur

view gunung cikuray 
       Perjalanan turun  dari puncak 1 ke bawah tak kalah menegangkan. Trek berupa pasir dan kerikil keras. Tanjakan tampa ampun yang di lalui kemaren ketika mendaki, kini berupa turunan yang super curam. Di semeru kita enak bisa lari / perosotan, di sini kita di paksa turun dengan sangat hati - hati. Salah - salah melangkah kita bisa terperosok merosot kebawah bahkan tergelincir. Saya pribadi pun 4 kali jatoh, hasilnya baret - baret kaki karna merosot beberapa meter ke bawah.
Perjalanan turun melewati jalur naik kemarin, melewati curug citiis. Perjalanan turun dari puncak satu sampai curug hanya membutuhkan waktu kurang lebih 2jam. untuk sampai basecamp / jalan raya kita bisa menumpang truk yang mengangkut pasir " ya pintar - pintar  nego aja ama si abang supir.

      Sesampainya di jalan raya untuk tujuan Bandung / Jakarta baiknya sih ke terminal dahulu, karena jika kita naik dari sini kemungkinan duduk di bus itu sangat - sangat kecil apalagi weekend " mustahil kayaknya bisa duduk.
Itulah kisah saya menjejakan kaki di gunung Guntur. Gunung pendek yang pedas menantang dan menawarkan sejuta panoramanya. Gunung yang memberikan sumber daya berupa pasir yang melimpah dan air panas yang tak kalah melimpah yang tersebar ke vila dan resort - resort yang ada di sekitarnya. Bagi yang belum dan ingin kesana " selamat mencoba dan jangan lupa hati - hati. Jangan lupa sampahnya bawa turun kembali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar