Kamis, 23 Juni 2016

Car Free Day warga Bekasi " Summarecon "


Pada awalnya sih mampir ke CFD ( Car Free Day )ini karena rasa penasaran karena menurut teman yang di bekasi CFD Summarecon pengunjungnya cukup ramai, saya di suruh tengokinlah kira - kira apa yang cocok yang bisa di jual disana. Hadeuh ... udah kaya penasihat marketing aja.

CFD memang sarana kebijakan pemda setempat yang di adaptasi dari CFD yang ada di luar negeri sebagai sarana olah raga, hiburan, dan lainnya yang di sediakan untuk warganya di tengah keterbatasan lahan olah raga terutama di pusat - pusat kota. Di indonesia pusat - pusat kota lainnya pun sudah banyak menerapkan CFD seperti yang ada di Bundaran HI jakarta, Karawang,Cianjur dan lain sebagainya yang cukup mendapatkan antusias warga yang tinggi di tiap - tiap kota yang ingin beraktivitas di wilayah CFD setiap minggunya. Tapi, jika kita bisa memamfaatkan menjadi sumber usaha atau tambahan " why not ".

Lokasi dan waktu pelaksanaan CFD Summarecon

Lokasi CFD Summarecon berada di ruas Jl raya Ahmad Yani - Jl Kayu ringin - jembatan layang KH Noer Ali Summarecon - simpang Bekasi Cyber Park (BCP) arah Jl Mayor Hasibuan yang di selenggarakan di setiap minggunya dari jam 06.00 - 10.00. Jadi Jika ingin ke lokasi ini, tinggal pilih saja jalan mana yang terdekat dengan lokasi rumah.

Aktifitas di CFD Summarecon

Beragam aktivitas yang bisa kita lakukan di CFD ini, dari sekedar berolah raga, kumpul dengan sesama hobi / komunitas lainnya, wisata kuliner, cuci mata, berbelanja, atau tebar pesona *eh ..




Jika ingin mencoba berjualan kita bisa membuka lapak di halaman - halaman perkantoran yang kosong  atau sepanjang jalan menuju gedung dan perkantoran bukan di jalanan utama  aktifitas CFD, karena di khawatirkan mengganggu atau mempersempit ruang gerak para pengunjung.
Akan tetapi untuk pedagang asongan terutama rokok dan minuman sih mereka lebih dominan jemput bola ke lokasi CFD, karena mereka bisa berpindah - pindah.

salah satu jalan akses kuluar masuk gedung yang di mamfaatkan para pedagang
Lahan parkir

Untuk lahan parkir juga tak perlu khawatir, terkadang  gedung - gedung di sepanjang CFD juga di mamfaatkan sebagai lahan parkir, bisa juga di sepanjang jalan masuk dan keluar gedung atau juga di halaman gedung. Jika masih kurang kawasan GOR juga di mamfaatkan menjadi lahan parkir.

Nah itulah itu sedikit gambaran dan kunjungan saya ke CFD Summarecon Bekasi, jadi jika punya waktu luang di akhir pekan tak ada salahnya kita mengunjungi CFD Summarecon atau CFD lainnya yang ada di kota anda bersama teman, sahabat atau keluarga tercinta.
 Jika kita seorang pedagang atau pegawai yang ingin mencari tambahan tak ada salahnya juga untuk mencoba di lokasi CFD.



Selasa, 21 Juni 2016

" Kawah Ijen " salah satu pesona dan keindahan di sisi timur pulau jawa


Lanjutan dari perjalanan Madakaripura - Baluran.

Pengalaman ke kawah ijen kali ini merupakan perjalanan lanjutan dari cerita perjalanan sebelumnya yaitu dari air terjun Madakaripura dan Baluran. Karena baluran tak sempat masuk kami akhirnya langsung menuju ke tempat peristirahatan yang berada dekat stasiun Karang asem yang ada di Banyuwangi.
Dari Baluran kita mengambil arah pelabuhan Ketapang, waktu yang dibutuhkan dari Baluran sampai Stasiun Karang asem kurang lebih 2 - 3 jam.

Jarak tempat beristirahat tak jah dari stasiun Karang asem mungkin 100 - 200 meter dari stasiun. Penginapan ini milik Mas Rahmat kalo tidak salah namanya, Beliau menyulap kontrakannya menjadi Rumah singgah bagi para Backpacker dan Traveller. Waktu itu baru di buka dan biayanyapun boleh di bilang masih sukarela, ya sekalian memperkenalkan / promosi ujarnya. Orangnya pun cukup humble, ramah, ya anak backpacker juga lah. Waktu itu juga beliau masih menggarap tanah di belakang rumahnya untuk yang tidak kebagian ruangan yang cukup untuk membuatkan bagunan seperti aula atau  membuka tenda / hamock. Lahannya masih lumayan luas kurang lebih masih 1 hektar. Mungkin saat ini sudah jadi.

Tetapi jika waktunya masih memungkinkan sih jika untuk mengunjungi kawah ijen ada baiknya kita membuka tenda di lokasi, Karena untuk menuju Kawah ijen dari karang asem masih membutuhkan waktu 2 jam lebih. Jadi kita tidak perlu lagi persiapan / repacking, jika di lokasi kita hanya tinggal berangkat. Di dekat pintu masuk kawah ijen di sediakan lahan untuk camping ground atau jika masih ada dananya kita bisa menyewa homestay
Umumnya pendakian di lakukan dini hari Jam 1 - 2, karena Untuk melihat Ikon yang terkenal dan mendunia yang menjadi salah satu daya tariknya " Blue Fire " hanya dapat dilihat ketika masih gelap. Waktu pendakian yang dibutuhkan membutuhkan waktu 2 - 3 jam sampai lokasi blue fire.

Kunjungan kami waktu itu kebetulan pendakian malam masih di larang, karena saat itu di dalam kawah masih ada aktifitas vulkanik, di khawatirkan adanya asap beracun dan biasanya keluar malam hari. Jadi pendakian malam di tutup, Tapi karena tiket,cuti, dan persiapan lainnya sudah di persiapkan dengan matang, maka rencanapun terus kami lanjutkan.
pendakian di buka jam 4 pagi. Itu juga yang menjadi alasan kami beristirahat di karang asem. Jika pendakian malam dibuka pilihannya pun pasti bermalam dan istirahat di lokasi.
Kami berangkat dari rumah singgah jam 3 pagi, sekalian pamit ke pemilik rumah karena arah pulang melalui jalur berbeda yaitu ke Stasiun kereta api di Surabaya.

Sampai di lokasi jam 5, kondisi langit pun sudah agak terang sepertinya matahari mulai muncul. Tampa berlama - lama kami pun langsung melakukan registrasi dan melakukan pendakian.
Untuk simaksi dikolektifkan pembayarannya oleh ketua geng ^_^, kalo tidak salah sih Rp 7500 / orang. Tas keril dan barang bawaan lainnya kami tinggal di mobil, yang di bawa hanya persediaan air dan makanan / camilan kecil. Jika lupa atau kurang persediaan tak perlu khawatir karena di area parkir banyak warung - warung, bahkan di tengah perjalanan pun terdapat 2 - 3 warung yang menyediakan gorengan, air mineral, kopi, dan lainnya.
Perjalanan awal kondisinya berpasir dan cenderung berdebu, jadi jangan lupa untuk membawa masker / buff selain berfungsi menghalangi debu yang kita hirup di perjalanan juga berfungsi ketika kita sampai lokasi jika terlalu menyengat bau belerang.

break / rest sejenak di shelter / warung bareng wisman "prancis"
                        

Di tengah perjalanan kita akan sering berpapasan dengan para penambang belerang yang membawa hasil tambangannya, jika hobi fotgrafi terutama yang bergenre Human Interest ( HI ) merupakan moment yang sangat unik untuk diabadikan. Ekpresi dan bahasa tubuh manusia yang tak di buat - buat


Dan akhirnya setelah 2 jam lebih berjalan akhirnya kita sampai di puncak ijen. Di atas kita bisa menyusuri punggungan untuk menikmati kawah dari berbagai sudut. dari atas ini juga kita bisa belihat dengan jelas gunung - gunung yang ada sekitaran jawa timur bahkan jika cuacanya cerah kita juga bisa melihat daratan dan gunung - gunung yang ada di bali.


Gunung ijen merupakan gunung berapi aktif yang memiliki ketinggian 2443 mdpl. Gunung ijen terdapat di Kabupaten Banyuwangi dan Bondowoso.

Pesona Gunung ijen.

Salah satu pesona gunung ijen adalah kawahnya yang merupakan caldera bekas letusan gunung ijen yang terisi air dan membentuk sebuah danau yang berwarna hijau tosca.
Memiliki kedalaman lebih dari 200 meter. Dan merupakan salah satu kawah terluas di pulau jawa yang memiliki diameter 6 km lebih.
Kawah ijen juga merupakan kawah asam terbesar di dunia dengan tingkat keasaman mendekati nol yang berarti dapat melarutkan tubuh manusia " safety firs " selama berada di sana.

Salah duanya pesona dari kawah ijen ini adalah Blue fire atau si api biru abadi yang hanya ada 2 di dunia, salah satunya di islandia. Itu sebabnya pengunjungnya pun banyak wisatawan mancanegara. Jadi jangan mau kalah sama turis asing yang jauh - jauh mau datang ke Indonesia, kita di negeri sendiri malah berebut ingin liburan di negeri orang " emang di Indonesia mana aja yang pernah di kunjungi ?
Akan tetapi untuk melihat blue fire ini hanya bisa dilihat di malam hari, biasanya pengunjung sampai di lokasi jam 2 atau jam 3 dini hari.

Daya tarik lainnya Gunung ijen merupakan gunung paling timur yang berada di pulau jawa, untuk itu jika kita berada di sini kita merupakan salah satu orang yang pertama kali melihat sunrise di Indonesia, terutama di pulau jawa.

Gunung ijen juga merupakan salah satu tambang belerang terbesar di indonesia dan kita bisa melihat secara langsung proses penambangannya secara langsung, ya bisa di bilang tontonan / moment tambahan berwisata di sini





One clik and then your history, your memory, and .... ^_^







Setelah matahari mulai tinggi kami kembali turun, waktu turun lebih cepat, kurang lebih separuhnya ketika naik. Sampai di bawah kami istirahat dan memesan makan karena sudah jamnya makan. Setelah  dzuhur kami segera bergegas naik mobil.
Awalnya kami akan bersih - bersih dan mandi di pemandian air panas damar wulan di daerah blawan. Sampai disana ternyata sedang di renovasi dan akhirnya kami urungkan. Endingnya kami bersih - bersih dan mandi di pom bensin deh. Setelah itu kami melanjutkan perjalanan kembali ke stasiun Surabaya.
Sampai di Stasiun kereta hampir jam 7 malam, sambil menunggu kereta tujuan Jakarta, kami istirahat dan memesan makan malam dengan menu spesial surabaya " Pecel bebek "

Terima kasih dan sampai jumpa di cerita destinasi wisata selanjutnya.   *_*

Selasa, 14 Juni 2016

Air terjun madakaripura, keindahan yang tersembunyi lainnya di Taman Nasional Bromo Tengger Semeru



Pengalaman perjalanan share cost yang akan di bagi kali ini ke 3 destinasi : " Air terjun MADAKARIPURA - Taman Nasional BALURAN dan KAWAH IJEN ".

Dari jakarta kami 15 orang yang terdiri dari 6 cewe dan 9 cowo. Kami menggunakan moda transportasi Kereta api  tujuan Surabaya, entah sempat lupa nama stasiun turunnya yang jelas kami turun kira - kira 1 - 2 stasiun sebelum tujuan akhir kereta, karena tujuan awal destinasi ke Air terjun Madakaripura. Kami tiba tengah malam di stasiun tempat kami turun, dan disana sudah menunggu sebuah mini bus yang sudah kami sewa jauh hari sebelumnya untuk mengantar ke 3 destinasi yang akan kami tuju " Madakaripura - Baluran - Ijen "
Sampai di stasiun istirahat sesaat untuk menghilangkan pegal di kereta, lalu kami langsung melanjutkan perjalanan menuju Madakaripura, karena menurut si sopir perjalanan sampai madakaripura  membutuhkan waktu 5 - 6 jam. Jam 5 pagi kami menepi sejenak untuk istirahat dan sarapan mengisi perut, ya ! karena baiknya sebelum bermain air baiknya perut terisi, agar tak masuk angin' apalagi sudah melakukan perjalanan jauh. Yang kami pilih waktu itu Rumah makan Rawon Nguling di daerah Probolinggo. Setelah dirasa cukup lalu melanjutkan perjalanan kembali untuk tujuan Madakaripura. Tak lama dari rumah makan perjalanan mulai melewati perbukitan .


* Air Terjun Madakaripura

Air terjun madakaripura terletak di desa Negorejo, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo - Jawa timur. Madakaripura masih ada dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Makanya untuk kunjungan ke kawasan ini biasanya trip sering mengadakan sepaket untuk tujuan Bromo - Madakaripura. Air terjun Madakaripura konon dahulunya merupakan tempat pertapaan mahapatih dari kerajaan maja pahit yang gagah perkasa yaitu mahapatih Gajah Mada. Untuk mengenangnya di buatkanlah sebelum pintu masuk patung Maha patih Gajah Mada.

Sampai di gerbang masuk Jam 6.30 pagi, dan sudah ada petugas loket yang menjaga. Restribusinya Rp 3.000 - 5.000 / orang. Dari gerbang hingga lokasi parkir mobil masih masuk beberapa ratus meter lagi ke dalam.
Tiba di parkiran masih terlihat sepi, maklum karena masih pagi. Warung - warung penjaja makanan dan minuman pun masih terlihat sedang beres - beres. Kamilah rombongan wisatawan luar kota pertama waktu itu. Lahan parkirnya tidak terlalu luas tapi memanjang hingga gerbang menuju pintu keluar, sepertinya sih jika menggunakan Bus normal agak sedikit sulit untuk di parkirkan.
Sampai disana kami ditawari beberapa pemandu lokal untuk menemani hingga lokasi, dengan alasan agar lebih safety karena kita belum tahu jalur, inilah, itulah dan lainnya. Agak sedikit memaksa sih .... Padahal sebelumnya pun kami sempat tanya - tanya sahabat, forum dan mbah goolge juga. Dan mereka bilang jaraknya ke lokasi dari parkiran pun tidak jauh hanya beberapa ratus meter. Tapi it's ok, mereka tuan rumah dan kita mau liburan dan bersenang - senang, kami mengiyakan setelah adu tawar kami sepakat membayar jasanya Rp 100.000. toh tinggal di bagi 15 orang saja.

Sebelum masuk si supir sudah memberi tahu di dalam kita jangan sampai lupa waktu, karena masih punya planing untuk menikmati sunset di baluran. Waktu tempuh untuk kesana masih 5 - 6 jam lagi.

Sebelum masuk kami semua pun berfose bersama Gajah Mada. awal pejalanan kita melewati dinding tebing dan mengikuti aliran sungai dari air terjun madakaripura. Di tengah perjalanan ada jalan yang tidak bisa di lewati, tapi pihak pengelola sudah membuatkan jembatan baja yang menempel di dinding tebing, dan warna cat jembatan pun di cat dengan warna yang cukup mencolok' Warna merah.



Setelah melewati 2 jembatan yang jaraknya tidak terlalu berjauhan maka tak berapa lama air terjun utama pun sudah mulai terlihat.

Ada baiknya jika berencana mengunjungi kawasan ini kita sudah mempersiapkan jas hujan / payung, karena mau tidak mau untuk sampai ke air terjun yang utama kita akan melewati air terjun lainnya yang menimpa dedaunan, tak ada celah untuk menghindari guyuran air. Tapi tak usah khawatir jikalau lupa, di kawasan ini juga ada penyedia jasa sewa jas hujan, cukup mengeluarkan kocek Rp 5000 kita sudah bisa menembus guyuran air. Setelah melewati guyuran air yang menimpa dedaunan di lewati kita bisa kembali melepas dan menengtengnya, kecuali jika ingin menghabiskan fose dengan mengunakan jas hujan :)

Di air terjun utama kita seolah berada di dalam sebuah goa / botol, karena dinding tebingnya yang melengkung dan menjulang tinggi ke atas. Di sini selain menikmati keindahan air terjun, kita pun bisa berenang di bawahnya. Di dokumentasi lainnya kami sempat abadikan bermain dan berenang di air dengan gopro.
Air terjun Madakaripura memang seindah yang di beritakan, dan air terjun ini salah satu air terjun terindah yang pernah saya kunjungi, jadi tak rugi lah jauh - jauh menyaksikan secara langsung keindahannya.






Teringat pesan supir kami pun menyudahi ketika waktu menunjukan hampir jam 10. Sampai parkiran kami kembali mandi dan membersihkan diri dan ganti pakaian. Selesai mandi dan ganti pakaian kami langsung pesan minuman panas ( kopi, teh, dan lainnya ) sesuai selera masing - masing, sekaligus memesan makan sebelum melanjutkan perjalanan.

Oh ya yang tak kalah penting baiknya jika hendak mengunjungi Madakaripura baiknya sih menggunakan kendaraan pribadi, charter / sharecost gitu ! karena akses transportasi angkutan umum masih jarang dan mungkin harus menggunakan ojeg dari desa terakhir. Alternatif lainnya ya kita ikut paketan trip juga, bisa 2 atau 3 tempat wisata yang bisa dikunjungi sekalian . Karena ya sayang waktu liburnya saja jika kita jauh - jauh dari luar kota hanya fokus di satu tempat, misalnya trip Bromo - Madakaripura.

Setelah semua selesai kami bergegas kembali ke mobil untuk melanjutkan perjalanan ke tujuan berikutnya " Taman nasional Baluran ". Waktu saat itu sudah menunjukan hampir jam 11 siang.

Ternyata ketika sampai di gerbang masuk pintu baluran jam 16.15 dan apesnya waktu kunjungan hanya sampai jam 16.00. Dengan segala cara kami coba lakukan agar di beri kebijakan agar dapat masuk hanya untuk menikmati sunset di baluran, sampai kami bilang kami jauh - jauh dari jakarta hasilnya si petugas tetap tidak bergeming, kami tidak di perbolehkan masuk. hiks..hiks... !

Kebijakan yang berlaku jika ingin masuk di atas jam 16.00 adalah jika sebelumnya sudah melakukan konfirmasi kepada petugas kantor yang berwenang di baluran akan melakukan kunjungan di atas jam 16.00 baik langsung ataupun via telephone.

Tapi ya sudahlah mau apalagi kenyataannya tidak bisa. Akhirnya kami langsung meluncur ke tempat bermalam yang berada di dekat stasiun kereta karang asem Banyuwangi untuk melanjutkan perjalanan dini hari ke Kawah Ijen.

Cerita ke Kawah Ijen di sambung ke tulisan berikutnya ya ...... ^_^

Senin, 18 April 2016

Sisi jalur yang lain ke puncak Gunung Parang " Tower 1 "

Gunung parang berada di desa Sukamulya, kec Tegal waru, Kab Purwakarta, umumnya mempunyai 3 puncak / tower yang biasa di capai. Tower 1 dengan ketinggian 983 mdpl. Lintasan ini di buat oleh warga sekitar dengan menyusunnya dari potongan dan pancangan pohon dan ranting, sisanya semi climbing dengan bantuan rotan. Tower 2 jalur di buat oleh Skygers, kolompok pemanjat tebing dari bandung. Tower 3 adalah jalur yang di buat oleh Kopasus AD.


Gunung parang via verata yang lebih familiar di kalangan pecinta wisata pendaki / pemanjat tebing.
Tetapi untuk ke Gunung parang ini rute / jalur yang saya pilih jalur baru yang disusun dari rangkaian batang - batang pohon dan puncaknya berada di tower 1.

Transportasi

  • Waktu itu saya ke sini menggunakan sepeda motor. Mengambil rute arah purwakarta. Awalnya kami berpatokan pada pertigaan simpang atau cilalawi baru tinggal kearah cihuni, tapi di jalan dapat informasi ketika bertanya dekat pasar bisa melewati pasar dan tinggal mengikuti jalan hingga nanti ketemu jalur yang dari arah simpang / cilalawi setelah mentok pertigaan ambil kanan dan ikuti jalur dan petunjuk hingga ke Gunung parang. Kami ambil rute melewati pasar, pasar Sukatani kalo tidak salah nama pasarnya. Arahnya searah dengan ke gunung lembu, di pertigaan terakhir sebelum gunung Lembu kita ambil arah kiri jalan hingga lokasi.
  • Jika naik angkutan umum dari Jakarta naik Warga baru dan turun di ciganea, dilanjut naik arah plered dan turun di bekas pasar lama plered / masjid Baiturrahim, lalu di lanjut dengan ojek / carter angkutan hingga lokasi.
Restribusi dan Pendakian 

Sampai di lokasi waktu itu belum ada fasilitas lainnya, baru tersedia lokasi parkir dan warung kopi sederhana yang juga menyediakan sedikit camilan dan perbekalan air. Menurut penjaganya akan di usahakan fasilitas lain menyusul, terutama toilet dan mushola.
Di kenakan tarif parkir Rp 5.000 / motor dan Tiket masuk masih Rp 10.000 / orang, kurang lebih setengah tahun lalu kami kesini.

Setelah beristirahat sejenak dan membayar restribusi kami memulai pendakian. Awalnya lintasan masih melintasi pepohonan besar di kiri kanan, tak berapa lama pepohonan mulai jarang dan kondisi lintasan sudah banyak batu - batu besar lalu menanjak curam. Ketika jalan mulai memasuki kawasan tebing dan sudah sukar di lewati, di depan kita akan mulai melihat lintasan dari batangan - batangan pohon yang disusun dan di paku sedemikian rupa yang di buat untuk lintasan hingga ke atas.
Di lintsan ini kita menaiki ratusan anak tangga hingga puluhan meter ke atas melewati tebing bebatuan.
di sela - sela istirahat kita bisa melihat ke bawah atau berbalik menikmati ketinggian .




Tangga yang di buat dari susunan kayu


Setelah melewati track tangga kita akan menemui pos 2.selanjutnya kita akan melewati pepohonan dengan kondisi trak naik turun, kondisi jalan hingga pos 3 naik turun tapi masih cukup landai. Sesekali kita akan melewati track yang disusun dari batang pepohonan, tetapi hanya beberapa meter, tidak seperti jalur sebelumnya.
Setelah pos 3 kita akan menemui turunan yang cukup curam. Perlu kehati - hatian melintasinya karena lintasan berupa jurang, sebagai pengaman tambahan dari pengelola setempat baru di sediakan rotan sebagai pegangan. Tak berapa lama kita akan sampai di tengah - tengah cekungan. Tengah  cekungan ini di jadikan pos 4 / pos terakhir sebelum puncak. pos 4 ini juga di namai tanjakan ' Gozali ' entah apa asal usulnya nama gozali di berikan. Tercetus dari mulut si nizar mungkin nama Gozali  itu singkatan dari " Gokol sekali " habis track selanjutnya kita harus sedikit merayap menaiki dinding batu. Di pos 4 ini kami sempat beristirahat sejenak.

Nizar, menuruni pos 4 yang hanya berpengaman rotan

Rizki melewati lintasan ke arah pos 4

Tiba di pos 4 " Tanjakan Gozali "


Dari pos terakhir ini kondisi kita di paksa untuk memanjat bebatuan. Ingat melewatinya harus extra hati - hati karena jika terperosok habislah.... bisa di bilang lintasan Gunung ini cukup berbahaya tidak seperti lintasan tetangganya " Gunung bongkok dan Gunung lembu ". Pengaman yang tersedia pun masih terbilang sederhana, hanya rotan yang menjuntai yang di ikatkan dari atas.
Sesekali selagi menaiki tanjakan gojali menolehlah ke belakang atau ke bawah selain pemandangan bukit bukit indah di belakang perjalanan kita mendaki tanjakan ini dan jurang di bawah seolah makin menambah adrenalinmu terpacu atau malah membuatmu ciut, jika ragu " ya sudah jangan menengok kiri - kanan / bawah dulu lanjuuut  terus hingga sampai puncaknya.


Melewati tanjakan bebatuan, masih dengan bantuan rotan

Sisanya di lintasi dengan merayap di bebatuan

Hati -hati dan tetap fokus !

Jika lelah tengok ke belakang saja, viewnya ajiib

Setelah tanjakan gozali selesai, maka tower satu sudah pasti di depan mata. Dari tower satu kita bisa asik memandangi waduk jati luhur dan juga tetangganya gunung lembu dan gunung bongkok, serta beberapa bukit  - bukit kecil dan pemandangan lainnya. Paling bagus menikmatinya saat sunset / sunrise, gradasi perpaduan warna seperti kita berada di taman purbakala.
Spacenya tidak terlalu lebar dan berbatu, tidak begitu recomended untuk di jadikan area mendirikan tenda karena sekelilingnya berupa jurang. Jika ingin berkemah yang paling aman di pos 3 atau sebelum turunan pos 4 ( tanjakan gozali ).

Di puncak  kita juga akan melihat jelas tepat di seberangnya tower 2 . Untuk sampai sana baiknya urungkan saja, karena untuk menyebrang kevtower 2 hampir tidak mungkin bisa di lewati jika tampa tambahan pengaman lainnya yaitu seperangkat alat climbing, itu juga sepertinya belum pernah ada yang mencobanya. Jadi baiknya kita menikmati pemandangan saja dari pada ambil resiko fatal.
Jika ingin ke tower 2 atau tower 3, baiknya kita lewati saja dari jalur yang lain.

Kami menikmati di atas puncak tower satu hanya sampai jam 17.30 dan kembali bergegas untuk turun.
Pendaki lainnya pun ikut turun, tidak ada yang bandel. Mereka cukup sadar dan mawas diri pengalaman ketika naik turun melewati pos 4, terlalu berisiko jika di lewati malam hari. Sampai parkiran turun membutuhkan waktu kurang lebih 60 - 70 menit.
Puncak tower 1 Gunung Parang






View waduk jati luhur
Waktu yang di butuhkan untuk pendakian 1,5 - 2 jam dan waktu turun 60 - 80 menit.
Jadi buat yang ingin merasakan sensasi mendaki Gunung parang ini hati - hati dan jangan lupa fokus / konsentrasi, buat yang galau jangan dulu deh sampai hilang galaunya, baru nyoba trek ini.
Jika sudah baru deh lain waktu bisa coba sensasi lainnya dengan climbing via ferata / lainnya.
Untuk one day trip juga cukup recomended, karena tak terlalu jauh dari jabodetabek.
Okey yang terakhir .... have fun guys n' enjoy your trip : )


Selasa, 12 April 2016

Indonesia Outdoor Festival 2016


Acara tahunan Indonesia Outdoor Festival atau sering juga di sebut Indofest tahun ke dua ini yang diselenggarakan di Istora Senayan pada tanggal 6 - 10 april 2016 ini selesai beberapa hari yang lalu.
Awalnya sih tak ada rencana buat mampir kesini, karena tahun lalu sudah pernah dan yang terbesit paling produk yang di jual tak jauh beda dengan tahun lalu dan lagi di tambah perlengkapan yang dibutuhkan sudah terbilang komplit. Tetapi ada saudara minta di antar karena dia akan membeli beberapa perlengkapan " lagi hobi - hobinya " , hmm ... mulai menular deh hobi saudaranya ini ! Ya sudah berangkatlah pas di hari akhir acara.

Acara Indofest diikuti oleh puluhan produk outdoor dengan menawarkan diskon cukup menarik minat pengunjung.  Acara Indofest ini mendongkrak tren kegiatan alam bebas yang beberapa tahun kebelakang sedang marak - maraknya. Indofest cukup merangkul para penggiat outdoor lainnya seperti : para pecinta Climbing, Rafting, Caving, Mountainering, Snorkling, Pemburu, Pesepeda, Ofroader, dan lainnya.
Untuk menarik minat pengunjung di ajang ini mereka juga menghadirkan seminar berbentuk talk show yang menghadirkan beberapa nara sumber yang cukup familiar dan hobi pecinta alam di bidangnya masing - masing, seperti : Raymon Y. Tungka, Nila tanzil, Marischka prudence, dan lainnya.

Yang harus jadi catatan buat yang ingin mencari barang yang akan di beli, baiknya menghadiri event / pameran di awal atau pertengahan acara. Jika di akhir acara, yang ada kita hanya tinggal kebagian sisa pilihan orang - orang dan ukuran yang besar - besar. Memanng ada beberapa produk yang menawarkan diskon tambahan di pengunjung acara, tapi untuk produk favorite seperti : Deuter, Consina, Rei jangan terlalu berharap deh mendapatkan ukuran - ukuran pakaian kecil, Ransel, Cariel / Daypack tren yang menjadi incaran kebanyakan orang di penghunjung acara.

Acara tahun ini lebih ramai dari tahun sebelumnya, walaupun kini HTM Rp 25.000 / orang, tahun lalu masih free. Antriannya cukup lumayan panjang, jika malas masih banyak calo tiket berkeliaran dengan menambah  Rp. 5000 / karcis. Parkian kebetulan saya menggunakan sepeda motor terdapat 2 penarikan parkir, di pintu masuk kita mengambil tiket parkir dengan tarif perjam, di dalam area senayan kita dikenakan lagi oleh para mafia parkir Rp 5000 / motor.

antrian pengunjung indofest 2016

pembelian tiket masuk Indofest

Di depan gedung sebelum pintu masuk terdapat sebuah  mobil jeep yang di pajang dan sering di jadikan background foto oleh pengunjung yang menghadiri pameran. Di sebelah kanan gedung terdapat foodcourt dan wall climbing dari salah satu sponsor.

Masuk ke dalam kita hanya menunjukan gelang kertas yang di beri ketika membeli tiket masuk. Sampai di dalam pun tak jauh beda dengan di luar, penuh sesak dengan pengunjung.  Karena animo masyarakat yang tinggi di tahun kemarin ditambah beberapa produk baru mulai bermunculan dan bersaing, tahun ini ada sedikit perluasan wilayah. Untuk Produk Consina, Deuter dan Rei, produk mereka terpisah di ruangan masing - masing, sehingga pengunjung yang ingin membeli produk tsb lebih leluasa mencari produk mereka tampa terganggu pengunjung yang ingin mencari produk lain.

Setelah berkeliling untuk melihat - lihat semua pameran dan mendapat produk yang kita cari, akhirnya kamipun segera mengakhiri dan segera keluar dari desakan pengunjung yang terus bertambah.
Untuk Fasilitas mushola, makanan ringan dan minuman berada di belakang pameran. Untuk foodcourt berda di luar gedung dan lantai atas.

Sampai bertemu di Outfest tahun depan, semoga terus meningkat baik dari eventnya maupun pariwisatanya, sehingga dapat menjadi sumber devisa bagi daerah - daerah lainnya di Indonesia dan mengangkat pariwisata - pariwisata Indonesia baik di kalangan lokal maupun mancanegara

 Tak perlu jauh - jauh dulu ke negeri orang atau ke negeri tetangga
 Memang di indonesia kamu sudah kemana ?