Senin, 18 April 2016

Sisi jalur yang lain ke puncak Gunung Parang " Tower 1 "

Gunung parang berada di desa Sukamulya, kec Tegal waru, Kab Purwakarta, umumnya mempunyai 3 puncak / tower yang biasa di capai. Tower 1 dengan ketinggian 983 mdpl. Lintasan ini di buat oleh warga sekitar dengan menyusunnya dari potongan dan pancangan pohon dan ranting, sisanya semi climbing dengan bantuan rotan. Tower 2 jalur di buat oleh Skygers, kolompok pemanjat tebing dari bandung. Tower 3 adalah jalur yang di buat oleh Kopasus AD.


Gunung parang via verata yang lebih familiar di kalangan pecinta wisata pendaki / pemanjat tebing.
Tetapi untuk ke Gunung parang ini rute / jalur yang saya pilih jalur baru yang disusun dari rangkaian batang - batang pohon dan puncaknya berada di tower 1.

Transportasi

  • Waktu itu saya ke sini menggunakan sepeda motor. Mengambil rute arah purwakarta. Awalnya kami berpatokan pada pertigaan simpang atau cilalawi baru tinggal kearah cihuni, tapi di jalan dapat informasi ketika bertanya dekat pasar bisa melewati pasar dan tinggal mengikuti jalan hingga nanti ketemu jalur yang dari arah simpang / cilalawi setelah mentok pertigaan ambil kanan dan ikuti jalur dan petunjuk hingga ke Gunung parang. Kami ambil rute melewati pasar, pasar Sukatani kalo tidak salah nama pasarnya. Arahnya searah dengan ke gunung lembu, di pertigaan terakhir sebelum gunung Lembu kita ambil arah kiri jalan hingga lokasi.
  • Jika naik angkutan umum dari Jakarta naik Warga baru dan turun di ciganea, dilanjut naik arah plered dan turun di bekas pasar lama plered / masjid Baiturrahim, lalu di lanjut dengan ojek / carter angkutan hingga lokasi.
Restribusi dan Pendakian 

Sampai di lokasi waktu itu belum ada fasilitas lainnya, baru tersedia lokasi parkir dan warung kopi sederhana yang juga menyediakan sedikit camilan dan perbekalan air. Menurut penjaganya akan di usahakan fasilitas lain menyusul, terutama toilet dan mushola.
Di kenakan tarif parkir Rp 5.000 / motor dan Tiket masuk masih Rp 10.000 / orang, kurang lebih setengah tahun lalu kami kesini.

Setelah beristirahat sejenak dan membayar restribusi kami memulai pendakian. Awalnya lintasan masih melintasi pepohonan besar di kiri kanan, tak berapa lama pepohonan mulai jarang dan kondisi lintasan sudah banyak batu - batu besar lalu menanjak curam. Ketika jalan mulai memasuki kawasan tebing dan sudah sukar di lewati, di depan kita akan mulai melihat lintasan dari batangan - batangan pohon yang disusun dan di paku sedemikian rupa yang di buat untuk lintasan hingga ke atas.
Di lintsan ini kita menaiki ratusan anak tangga hingga puluhan meter ke atas melewati tebing bebatuan.
di sela - sela istirahat kita bisa melihat ke bawah atau berbalik menikmati ketinggian .




Tangga yang di buat dari susunan kayu


Setelah melewati track tangga kita akan menemui pos 2.selanjutnya kita akan melewati pepohonan dengan kondisi trak naik turun, kondisi jalan hingga pos 3 naik turun tapi masih cukup landai. Sesekali kita akan melewati track yang disusun dari batang pepohonan, tetapi hanya beberapa meter, tidak seperti jalur sebelumnya.
Setelah pos 3 kita akan menemui turunan yang cukup curam. Perlu kehati - hatian melintasinya karena lintasan berupa jurang, sebagai pengaman tambahan dari pengelola setempat baru di sediakan rotan sebagai pegangan. Tak berapa lama kita akan sampai di tengah - tengah cekungan. Tengah  cekungan ini di jadikan pos 4 / pos terakhir sebelum puncak. pos 4 ini juga di namai tanjakan ' Gozali ' entah apa asal usulnya nama gozali di berikan. Tercetus dari mulut si nizar mungkin nama Gozali  itu singkatan dari " Gokol sekali " habis track selanjutnya kita harus sedikit merayap menaiki dinding batu. Di pos 4 ini kami sempat beristirahat sejenak.

Nizar, menuruni pos 4 yang hanya berpengaman rotan

Rizki melewati lintasan ke arah pos 4

Tiba di pos 4 " Tanjakan Gozali "


Dari pos terakhir ini kondisi kita di paksa untuk memanjat bebatuan. Ingat melewatinya harus extra hati - hati karena jika terperosok habislah.... bisa di bilang lintasan Gunung ini cukup berbahaya tidak seperti lintasan tetangganya " Gunung bongkok dan Gunung lembu ". Pengaman yang tersedia pun masih terbilang sederhana, hanya rotan yang menjuntai yang di ikatkan dari atas.
Sesekali selagi menaiki tanjakan gojali menolehlah ke belakang atau ke bawah selain pemandangan bukit bukit indah di belakang perjalanan kita mendaki tanjakan ini dan jurang di bawah seolah makin menambah adrenalinmu terpacu atau malah membuatmu ciut, jika ragu " ya sudah jangan menengok kiri - kanan / bawah dulu lanjuuut  terus hingga sampai puncaknya.


Melewati tanjakan bebatuan, masih dengan bantuan rotan

Sisanya di lintasi dengan merayap di bebatuan

Hati -hati dan tetap fokus !

Jika lelah tengok ke belakang saja, viewnya ajiib

Setelah tanjakan gozali selesai, maka tower satu sudah pasti di depan mata. Dari tower satu kita bisa asik memandangi waduk jati luhur dan juga tetangganya gunung lembu dan gunung bongkok, serta beberapa bukit  - bukit kecil dan pemandangan lainnya. Paling bagus menikmatinya saat sunset / sunrise, gradasi perpaduan warna seperti kita berada di taman purbakala.
Spacenya tidak terlalu lebar dan berbatu, tidak begitu recomended untuk di jadikan area mendirikan tenda karena sekelilingnya berupa jurang. Jika ingin berkemah yang paling aman di pos 3 atau sebelum turunan pos 4 ( tanjakan gozali ).

Di puncak  kita juga akan melihat jelas tepat di seberangnya tower 2 . Untuk sampai sana baiknya urungkan saja, karena untuk menyebrang kevtower 2 hampir tidak mungkin bisa di lewati jika tampa tambahan pengaman lainnya yaitu seperangkat alat climbing, itu juga sepertinya belum pernah ada yang mencobanya. Jadi baiknya kita menikmati pemandangan saja dari pada ambil resiko fatal.
Jika ingin ke tower 2 atau tower 3, baiknya kita lewati saja dari jalur yang lain.

Kami menikmati di atas puncak tower satu hanya sampai jam 17.30 dan kembali bergegas untuk turun.
Pendaki lainnya pun ikut turun, tidak ada yang bandel. Mereka cukup sadar dan mawas diri pengalaman ketika naik turun melewati pos 4, terlalu berisiko jika di lewati malam hari. Sampai parkiran turun membutuhkan waktu kurang lebih 60 - 70 menit.
Puncak tower 1 Gunung Parang






View waduk jati luhur
Waktu yang di butuhkan untuk pendakian 1,5 - 2 jam dan waktu turun 60 - 80 menit.
Jadi buat yang ingin merasakan sensasi mendaki Gunung parang ini hati - hati dan jangan lupa fokus / konsentrasi, buat yang galau jangan dulu deh sampai hilang galaunya, baru nyoba trek ini.
Jika sudah baru deh lain waktu bisa coba sensasi lainnya dengan climbing via ferata / lainnya.
Untuk one day trip juga cukup recomended, karena tak terlalu jauh dari jabodetabek.
Okey yang terakhir .... have fun guys n' enjoy your trip : )


Selasa, 12 April 2016

Indonesia Outdoor Festival 2016


Acara tahunan Indonesia Outdoor Festival atau sering juga di sebut Indofest tahun ke dua ini yang diselenggarakan di Istora Senayan pada tanggal 6 - 10 april 2016 ini selesai beberapa hari yang lalu.
Awalnya sih tak ada rencana buat mampir kesini, karena tahun lalu sudah pernah dan yang terbesit paling produk yang di jual tak jauh beda dengan tahun lalu dan lagi di tambah perlengkapan yang dibutuhkan sudah terbilang komplit. Tetapi ada saudara minta di antar karena dia akan membeli beberapa perlengkapan " lagi hobi - hobinya " , hmm ... mulai menular deh hobi saudaranya ini ! Ya sudah berangkatlah pas di hari akhir acara.

Acara Indofest diikuti oleh puluhan produk outdoor dengan menawarkan diskon cukup menarik minat pengunjung.  Acara Indofest ini mendongkrak tren kegiatan alam bebas yang beberapa tahun kebelakang sedang marak - maraknya. Indofest cukup merangkul para penggiat outdoor lainnya seperti : para pecinta Climbing, Rafting, Caving, Mountainering, Snorkling, Pemburu, Pesepeda, Ofroader, dan lainnya.
Untuk menarik minat pengunjung di ajang ini mereka juga menghadirkan seminar berbentuk talk show yang menghadirkan beberapa nara sumber yang cukup familiar dan hobi pecinta alam di bidangnya masing - masing, seperti : Raymon Y. Tungka, Nila tanzil, Marischka prudence, dan lainnya.

Yang harus jadi catatan buat yang ingin mencari barang yang akan di beli, baiknya menghadiri event / pameran di awal atau pertengahan acara. Jika di akhir acara, yang ada kita hanya tinggal kebagian sisa pilihan orang - orang dan ukuran yang besar - besar. Memanng ada beberapa produk yang menawarkan diskon tambahan di pengunjung acara, tapi untuk produk favorite seperti : Deuter, Consina, Rei jangan terlalu berharap deh mendapatkan ukuran - ukuran pakaian kecil, Ransel, Cariel / Daypack tren yang menjadi incaran kebanyakan orang di penghunjung acara.

Acara tahun ini lebih ramai dari tahun sebelumnya, walaupun kini HTM Rp 25.000 / orang, tahun lalu masih free. Antriannya cukup lumayan panjang, jika malas masih banyak calo tiket berkeliaran dengan menambah  Rp. 5000 / karcis. Parkian kebetulan saya menggunakan sepeda motor terdapat 2 penarikan parkir, di pintu masuk kita mengambil tiket parkir dengan tarif perjam, di dalam area senayan kita dikenakan lagi oleh para mafia parkir Rp 5000 / motor.

antrian pengunjung indofest 2016

pembelian tiket masuk Indofest

Di depan gedung sebelum pintu masuk terdapat sebuah  mobil jeep yang di pajang dan sering di jadikan background foto oleh pengunjung yang menghadiri pameran. Di sebelah kanan gedung terdapat foodcourt dan wall climbing dari salah satu sponsor.

Masuk ke dalam kita hanya menunjukan gelang kertas yang di beri ketika membeli tiket masuk. Sampai di dalam pun tak jauh beda dengan di luar, penuh sesak dengan pengunjung.  Karena animo masyarakat yang tinggi di tahun kemarin ditambah beberapa produk baru mulai bermunculan dan bersaing, tahun ini ada sedikit perluasan wilayah. Untuk Produk Consina, Deuter dan Rei, produk mereka terpisah di ruangan masing - masing, sehingga pengunjung yang ingin membeli produk tsb lebih leluasa mencari produk mereka tampa terganggu pengunjung yang ingin mencari produk lain.

Setelah berkeliling untuk melihat - lihat semua pameran dan mendapat produk yang kita cari, akhirnya kamipun segera mengakhiri dan segera keluar dari desakan pengunjung yang terus bertambah.
Untuk Fasilitas mushola, makanan ringan dan minuman berada di belakang pameran. Untuk foodcourt berda di luar gedung dan lantai atas.

Sampai bertemu di Outfest tahun depan, semoga terus meningkat baik dari eventnya maupun pariwisatanya, sehingga dapat menjadi sumber devisa bagi daerah - daerah lainnya di Indonesia dan mengangkat pariwisata - pariwisata Indonesia baik di kalangan lokal maupun mancanegara

 Tak perlu jauh - jauh dulu ke negeri orang atau ke negeri tetangga
 Memang di indonesia kamu sudah kemana ? 

Sabtu, 02 April 2016

Terima kasih atas mahakaryaMu menyuguhkan studio alam PAPANDAYAN

Kali ini saya berbagi pengalaman pendakian ke salah satu Hiden paradise yang ada di kabupaten Garut - Jawa Barat " Gunung Papandayan. Hingga saat ini sudah yang ke 3 kalinya saya singgah di Papandayan, dan Gunung di ini juga pengalaman pertama naik gunung. Gunung Papandayan selain salah satu Hiden Paradise bisa juga di sebut studio foto alami, karena kita tidak akan pernah kehabisan spot - spot terbaik untuk di jadikan background berpose.



Gunung Papandayan dengan ketinggian 2665 mdpl, terletak di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut - Jawa Barat. Gunung ini termasuk salah satu gunung yang cukup bersahabat untuk pendaki pemula sekalipun, karena tracknya yang tidak terlalu panjang dan masih banyaknya sumber air bersih yang ada disini. Pemandangan yang di suguhkan ketika kita melewati kawah, Hutan mati, Hamparan edelweis di tegal alun juga hamparan ilalang di tegal panjang, menjadi daya tarik tersendiri dan mampu menarik jutaan pendaki, baik dari para pendaki di seluruh penjuru tanah air maupun pendaki dari manca negara.

Sehingga ada pribahasa nih :
Sepandai - pandainya pendaki gunung
Pasti akan terbesit untuk menginjakan kakinya di Papandayan
Sedikit ngawur' biarin lah namanya juga karya pribadi. hehehe....." intermezo "

Transportasi

Untuk transportasi menuju ke Gunung Papandayan kita bisa menggunakan angkutan  pribadi maupun angkutan umum.

Jika menggunakan angkutan umum : Dari luar kota pertama kita harus ke tujuan terminal Garut " terminal guntur " dari jakarta saat ini kita bisa naik bus Primajasa / Karunia bakti, Saat ini ongkosnya Rp 52.000 / orang. Selanjutnya di lanjutkan dengan angkot / elf jurusan cisurupan Rp 10.000 / orang hingga pangkalan ojeg cisurupan, jika di akhir pekan sih tak perlu khawatir angkot sudah berjejer menunggu giliran untuk membawa para pendaki hingga Cisurupan. Biasanya mereka hanya bisa mengantar sampai gerbang / pangkalan cisurupan, karena disini sudah berjejer ojeg dan mobil bak sayur untuk mengantarkan pendaki hingga pos simaksi. angkutan umum tidak di perkenankan oleh para tukang ojek dan mobil bak membawa pendaki dari terminal hingga pos, bagi - bagi rejeki.
Ongkos ojek / mobil bak Rp 25.000 / orang, tinggal pilih deh selera kita yang mana' kalo ojek langsung cus, tapi jika mobil bak biasanya menunggu minimal 10 orang tau sesuai kesepakatan.

Jika menggunakan sepeda motor atau mobil pribadi dari terminal garut kita tinggal mengikuti jalan arah ke cisurupan / pamengpeuk, setelah pangkalan ojek cisurupan kita ambil arah kanan dan mengikuti jalan utama hingga pos simaksi.
Di pos terdapat parkiran yang di sediakan pengelola, tarif parkir untuk motor Rp 10.000 / motor dan Rp 20.000 - 25.000 untuk mobil per satu hari.

Restribusi dan Camp david

Pos simaksi berada di pintu masuk gerbang sebelum parkiran, saat ini para pkl yang berada di parkiran di lokasikan di luar parkiran. Kini juga sebelum parkiran sudah banyak warung - warung berdiri di kiri kanannya, sedikit ada perubahan dari sebelumnya.
Saat ini tiket masuk untuk pengunjung biasa Rp 5.000 untuk hari biasa dan Rp 7.500 untuk weekend.
Tiket masuk untuk pengunjung kemping Rp 10.000 untuk hari biasa dan Rp 12.500 untuk weekend.
Tapi terkadang untuk yang kurang tau mereka bulatkan saja.
Tiket untuk wisatawan asing Rp 100.000 untuk hari biasa dan Rp 150.000 untuk weekend.

Camp david berada di samping kiri parkiran jika dari pintu masuk. Camp david awalnya difungsikan untuk para pendaki yang kemalaman, karena biasanya pendakian di atas jam 5 sore sudah dilarang. Di karenakan kondisi jalan kadang tertutup kabut dan kondisi lintasan melewati kawah - kawah yang masih aktif, dikhawatirkan terjadi insiden seperti terpeleset atau asap kawah menebal. Dan yang tak kalah penting hampir di semua gunung yang mempunyai kawah belerang, kawah tersebut biasanya mengeluarkan asap beracun di malam hari, sehingga semua tempat wisata yang melintasi kawah belerang selalu terdapat larangan dan himbauan untuk tidak mengunjunginya di malam hari.
Di Camp david juga terdapat pemandian air panas yang hanya memiliki kedalaman kurang lebih satu meter untuk sekedar merendamkan kaki / untuk merendam tubuh dari lelahnya pendakian, juga di percaya air belerang dapat mengobati berbagai penyakit kulit. Jika siang hari kolam ini banyak di buat mandi anak - anak yang di bawa untuk sekedar wisata kunjungan keluarga.

Pendakian dan lokasi mendirikan tenda ( Gober hood dan Pondok saladah )

Awal pendakian kita akan melewati jalan selebar mobil, dengan pohon cantigi di kiri - kanan jalan.  Karena dahulu sebelum letusan 2002 mobil bisa masuk hingga lawang angin / Gober hood. Setelah beberapa puluh meter di depan baru kondisi jalan berupa jalan setapak melewati bukit - bukit batu kapur yang kadang masih mengeluarkan asap belerang. Jika di spot - spot tertentu kita bidikan mungkin banyak yang tak akan mengira kita sedang di kawah papandayan.



Kurang lebih 45 - 60 jam perjalanan kita akan sampai di punggungan bukit batu kapur. Dari sini jika ambil jalan arah kiri kita bisa langsung naik dan akan lebih dulu sampai di hutan mati, tetapi jalur ini jalur ilegal dan tidak di rekomendasikan karena terlalu berbahaya, apalagi jika musim hujan. Meskipun plang sudah terpasang ya masih aja banyak para pendaki yang bandel, belum ada insiden fatal kali ya.
Jalur yang umum adalah kita mengambil arah lurus lalu ke kanan menuruni lembah dan naik kembali sampai tiba di gerbang lawang angin, kurang lebih 1 jam perjalanan. Setelah tiba di lawang angin kita akan sampai di pos 2, disini ada beberapa warung menjajakan makanan dan minuman. Sebelah kanan pos merupakan camp Gober hood, entah apa inspirasi / asal usul pemberian nama gober hood ini.
Gober hood merupakan lokasi camp yang ada di papandayan selain di pondok saladah, tetapi lokasi favorite camp tentu saja di pondok saladah.
Dari gober hood jika diteruskan ada lokasi favorite lain, yaitu Tegal Panjang. Lokasi ini berupa savana hamparan ilalang, tetapi tegal panjang ini berada di kawasan konservasi baiknya sih urungkan saja nanti malah rusak di serbu anak alay.

Jika dari Lawang angin / pos 2 ambil ke kiri jalan, merupakan jalan menuju pondok saladah. Sebelumnya kita akan melewati jalan setapak menembus pepohonan hingga pondok saladah. Waktu yang di butuhkan dari pos 2 ke pondok saladah kurang lebih 15 menit.


Di pondok saladah tak banyak mengambil gambar, karena backgroundnya bagi saya kurang greget aja harus terlihat beberapa warung yang berdiri tak tertata belum lagi saat ini sudah ada ojek yang siap mengantar turun hingga pos 1 / parkiran. Suasana alami pondok saladah kini jauh berbeda sebelum banyak warung dan ojeg berada di sini.
Di lokasi ini sumber air bersih cukup melimpah serta pohon seladah air yang bisa di jadikan teman sajian mie instan. Pohon seladah air inilah mungkin asal usul pemberian nama pondok saladah.
Pondok saladah merupakan titik lokasi terakhir untuk mendirikan tenda karena di kawasan hutan mati dan tegal alun termasuk kawasan konservasi.

"Jadi harap bagi anda atau teman di ingatkan lagi bagi yang melihat / akan berlibur ke papandayan atau tempat manapun untuk tidak melanggar batasan - batasan area konservasi, maklumlah tingkat kesadaran masyarakat indonesia yang peduli pada kerusakan dan kebersihan lingkungan masih sangat - sangat minim "

Waktu tempuh yang di butuhkan dari pos simaksi hingga pondok saladah adalah 2,5  - 3 jam tergantung kemampuan dan kondisi masing masing pendaki. Jadi setelah sampai di pondok saladah dan mendirikan tenda kita bisa menikmati sunset di hutan mati. Selepas malam tiba jika cuaca cerah dan langit bertabur bintang di lengkapi kamera dslr yang mumpuni kita juga bisa membuat moment - moment indah lainnya. Sayang waktu saya disana malamnya turun hujan, jadi menikmati malamnya di dalam tenda.

Summit

Untuk summit kita bisa lakukan setelah subuh, karena waktu yang di butuhkan dari pondok saladah hingga tegal alun tidak lebih dari satu jam. Kebanyakan rute summit dan turun melintasi hutan mati, hari itu saya coba rute lain. Saya melewati pepohonan dan tebing dari sisi kanan hutan mati lalu puncak gunung Papandayan, baru setelahnya tegal alun.
Puncak Gunung Papandayan tertutup pepohonan paling bisa untuk di dirikan beberapa tenda. jalurnya sih berupa jalan setapak tetapi lumayan bikin bingung juga.
Baiknya sih untuk rute summit naik dan turun melewati hutan mati, karena selain jalur yang umumnya yang sering di lalui, lebih aman dan viewnya pun lebih bagus melewati hutan mati



 Sampai di tegal alun menikmati hamparan edelweis dan menikmatinya  beberapa saat, berada di lokasi ini baiknya perhatikan langkah kaki kita karena edelweis - edelweis lainnya yang mulai tumbuh terinjak kaki kita. Itu salah satu alasan kenapa kawasan ini di jadikan area kawasan konservasi.
Tegal alun merupakan tegalan atau hamparan tanah menyerupai alun - alun dan di penuhi edelweis.
tapi terakhir sih saya kesana beberapa minggu sebelum kawasan ini terbakar beberapa bulan lalu. Entah seperti apa kawasan tegal alun kini, karena konon sebagian kawasan tegal alun menjadi lahapan si jago merah. Peristiwa itu pun juga konon andil dari pendaki di sana, jika benar itu sungguh miris. Kini yang terjadi sudah terjadi dan kita hanya berupaya intropeksi diri masing - masing untuk menjadi pecinta alam yang bijak, syukur - syukur berpartisipasi dalam pelestarian ligkungan.





Hutan mati dan perjalanan turun

Jika ingin mengexplore di papandayan, baiknya di kawasan hutan mati ini. Mau kondisi hujan, gelap, terang, sunrise atau sunset selalu punya nuansa tersendiri tinggal kejelian si fotografer membidikan kameranya.




Setelah puas mengexplore kawasan hutan mati lalu kembali ke pondok saladah, memasak nasi dan lauk pauk untuk makan dahulu sebelum repacking. Setelah semua rapi tentu saja sampahnya juga rapi kami begegas turun karena mempunyai tujuan terakhir " sampai rumah  masing - masing ".
Untuk yang tidak kuat tak perlu khawatir, saat ini bisa menggunakan jasa ojeg dari pondok salada hingga parkiran dengan harga Rp 20.000 - 25.000 . Tetapi jika masih kuat sih cukup di sayangkan jika naik ojek karena harus melewatkan pemandangan - pemandangan indah lainnya, yang paling penting jauh - jauh sengaja kesini mengorbankan waktu, tenaga, uang, dan lainnya.
Dari parkiran / pos ke terminal garut kita bisa menggunakan cara sama seperti ketika berangkat.

Okay ! selamat berlibur dan jangan lupa hati - hati. Jadilah para traveller / mountainer bijak dan smart  dengan mempedulikan kebersihan dan kelestarian lingkungan yang telah kita singgahi.

Pemandangan ketika turun



Selasa, 29 Maret 2016

Jika tidak ada plan libur kemana' mendatangi Car Free Day juga tak apa untuk berolah raga sekaligus cuci mata



Belum punya acara di akhir weekend dan masih bingung mau kemana di Jakarta ! tak ada salahnya sesekali kita bisa kunjungi bersama teman atau keluarga ke Car free day sepanjang jalan Sudirman - Thamrin ( dari persimpangan medan merdeka barat hingga bunderan senayan ) setiap minggu dari jam 6 pagi hingga jam 11 siang.
Tema dari Car free day sebenarnya : Tinggalkan kendaraan bermotor di rumah dan berjalan kakilah atau gunakan kendaraan tidak bermotor. Kenyataan di lapangan Car free day : 20 % olah raga - 20% belanja - sisanya cuci mata dan tebar pesona : )

Pelaksanaan Car free day di Indonesia pertama kali di adakan belasan tahun silam di Jakarta, yang diadakan setiap minggu ke -4 setiap bulannya dari jam 6 pagi hingga jam 2 siang. Namun karena animo masyarakat yang tinggi, akhirnya 2 kali dalam sebulan dan kini bahkan menjadi seminggu sekali. Karena ada complain masyarakat pengguna jalan juga, acara Car free day di kurangi sehingga saat ini acara CFD dari jam 6 sampai jam 11 siang. Saat ini acara CFD sudah di ikuti kota - kota besar lainnya di Indonesia, mungkin di daerahmu juga saat ini sudah ada CFD.

Untuk sampai di lokasi CFD bisa di akses dengan kendaraan pribadi atau dengan kendaraan umum.
Jika dengan kendaraan umum kita bisa naik bus Trans Jakarta ( Bus way ), karena bus way beraktifitas normal melewati kawasan jalan Sudirman - Thamrin.
Jika dengan kendaraan pribadi kita bisa memarkirkannya di Monas pintu IRTI, Senayan, beberapa gedung yang membuka untuk parkiran umum atau persimpangan di kiri - kanan jalan yang tidak di lalui CFD hingga acara CFD selesai.

Car free day bukan saja tempat berolah raga, tapi saat ini berubah menjadi salah satu kawasan wisata di ibukota. CFD kini bisa di nikmati berbagai kalangan dari anak - anak , remaja, dewasa bahkan untuk orang tua sekalipun. Di CFD kini sudah banyak kumpulan komunitas yang hadir di setiap minggu seperti ; Sepeda antik, Sepatu roda, Skate board, pecinta reptil, musang dan lain sebagainya.
Selama CFD berlangsung juga saat ini banyak para pedagang yang menjajakan barang dagangannya dari Mainan, pakaian, aneka kuliner dan lainnya. Tak ketinggalan juga beberapa perusahaan sering mengadakan demo dan promosi ketika acara CFD berlangsung.
Saat - saat mendekati Pemilu kawasan CFD ini juga kerap di jadikan ajang untuk kampanye para relawan dan aktivis caleg dan parpol untuk menyampaikan janji - janji manis kepada para pengunjung CFD.
Titik poin atau pusat pengunjung CFD berlangsung berada di Monas, Bundaran HI dan Senayan.

Jadi bisa kan sesekali Car free Day di jadikan tempat tujuan di akhir pekan. Kita bisa pilih tujuan masing - masing ; Mau berolah raga untuk menyehatkan badan, berkenalan atau bergabung dengan teman yang sehobi sehingga mempunyai teman baru, mencari tambahan / sampingan menjajakan barang dagangan, kampanye atau sekedar cuci mata menghilangkan kepenatan rutinitas kantor dan lain sebagainya. Jika beruntung mungkin bisa dapet pacar baru atau suami / istri baru. haha...




Selasa, 22 Maret 2016

Curug 1000 - curug sawer, salah satu air terjun indah di kawasan Taman nasional halimun salak - gunung bunder


Tulisan kali ini saya coba share pengalaman weekend listnya ke daerah tetangga " Curug sawer - Curug seribu " yang berada di daerah Gunung bunder, masih di kaki gunung salak. Masih dalam kawasan Taman Nasional Gunung Halimun Salak - Bogor - Jawa Barat.

Oh iya jangan kaget dengan banyaknya nama Curug sawer, karena yang namanya curug sawer di Indonesia ada 16 dan semua namanya sama di tiap daerah " Curug Sawer ". Tapi yang di list saya ada 4 curug sawer yang akan di jadikan tujuan kunjungan : Curug sawer yang di bogor, Curug sawer Sukabumi, Curug sawer bandung dan Curug sawer Banten.
Salah satu ciri yang kasat mata dari Curug sawer adalah air yang jatuh, percikan airnya atau tampiasnya menyebar cukup jauh dari percikan air.

Dari jakarta kita bisa menempuhnya dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum.
  1. Jika dari jakarta kita bisa naik kereta api turun di stasiun bogor lalu naik angkot arah Terminal Bubulak, Lalu di lajut naik arah ciampea / lewi liang bilang saja sama supirnya turun di pertigaan cibatok mau ke gunung bunder. Setelah itu di lanjutkan dengan angkot ke arah gunung bunder hingga tujuan. Tapi umumnya angkot hanya bisa antar sampai pintu gerbang taman nasional, untuk ke dalam kita harus naik ojek / berjalan kaki. Tetapi jika kita rombongan, bisa charter untuk pulang pergi.
  2. Jika dari jakarta dengan angkutan umum bisa naik mini bus arah Citeureup / Bogor, turun di Cibinong atau Jambu dua. Lalu dilanjutkan naik angkot ke terminal bubulak dan lanjut seperti cara pertama hingga sampai tujuan.
  3. Jika kendaraan pribadi kita bisa dari arah yang pertama, kedua atau lewat parung. patokannya arah lewi liang / cibatok.
Tetapi saya sarankan sih naik kendaraan pribadi, karena kita bisa atur semau kita kapan pulang atau perginya. Dan juga di wilayah kawasan ini lebih dari 5 macam curug yang ada di sini, kalo sekedar mampir ke 2 tiga kawasan masih bisa dikejar.

Saya berangkat dari jakarta dengan sepeda motor, mepo di jalan raya bogor sekalian sarapan.
Kurang lebih start jam 8 pagi, ambil arah jalan raya bogor - Warung jambu - Yasmin / terminal bubulak - Ciampea / Leuwi liang - pertigaan Cibatok ambil kiri ikuti arah gunung bunder ( curug ) terdapat petunjuk plang yang cukup jelas.
Perjalanan membutuhkan waktu 2 jam lebih hingga area parkir. Sampai di gerbang masuk kawasan Taman nasional di kenakan tarif Rp 25.000 untuk 1 motor 2 orang. Setelah masuk kawasan kita tinggal ikuti jalan saja tinggal milih mau ke curug mana, karena jelas nama plang curug yang akan di kunjungi di samping kanan - kiri jalan. Pilaihan kami tertuju di Curug seribu - Curug sawer.

Untuk ke lokasi parkir berada kurang lebih 500 meter di dalam dengan restribusi Rp 5000 / motor, di bayarkan pas pulang. Di lokasi parkir juga terdapat beberapa warung dan tempat kumpul / sekedar numpang menginap seperti di area kawasan parkir Cibodas. Asalkan kita membeli makanan, kopi, rokok dan lainnya kita bisa menginap free di sini * menurut informasi si pemilik warung.

Setelah memarkirkan motor kami langsung menuju arah curug, beberapa ratus meter didepan kita akan menemui penjaga pos dan di kenakan biaya restribusi Rp 7500 / orang.
Pertama kita akan memasuki area kebun cengkeh dan area camping ground, karena di area curug tidak di perbolehkan untuk area camping. Untuk ke lokasi curug kurang lebih masih 20 - 30 menit.
Kondisi jalan terus menurun tersusun atas hamparan batu - batu kali, di tengah perjalanan kita akan menemui curug yang tak begitu besar dengan airnya yang jernih.


Selanjutnya kondisi jalan akan terus menurun, Tak berapa lama kita akan melihat air terjun utama curug sawer. Kondisi airnya yang cukup deras, sehingga pengunjung  tidak di perbolehkan mandi terlalu dekat dengan curug. Sekitar curug juga terdapat curug - curug kecil atau kucuran - kucuran air dari rerumputan, mungkin itu juga alasan lainnya di namakan curug seribu. Jika ingin mandi kita di perkenankan agak jauh dari curug, di sana juga ada bentangan benang sebagai larangan  / batas mendekati curug. Di curug juga terdapat seorang petugas yang mengawasi, kalau - kalau debit air mulai membesar maka petugas akan membunyikan peluit dan menyuruh semua orang menyudahi mandinya, karena kebetulan juga waktu di tengah perjalanan ke curug turun hujan.
Di kawasan curug ada satu kios yang menjual kopi, gorengan dan lainnya, tempat kopi ini sering di jadikan tempat berlindung di tengah hujan. Karena dari pos karcis hingga curug hanya ada kios penjual kopi ini saja yang bisa di jadikan tempat berteduh dari hujan, jadi baiknya persiapakan payung / jas hujan jika ingin mengunjungi curug ini di musim hujan.



Beberapa aliran air yang terdapat di sekitar curug


Beberapa aliran yang lainnya


Pasukan seperjalanan : )

Satu - satunya tempat berlindung jika hujan

Karena kondisi pulang hujan tak henti, yang awalnya punya rencana untuk 2 - 3 curug yang akan di kunjungi akhirnya rencana kami urungkan. Kami berteduh dan menunggu hujan reda di warung yang ada di parkiran sembari pesan semangkuk mie instan. Hujannya begitu istiqomah, sampai dengan setia si hujan menemani kami hingga ke Jakarta.