Kamis, 11 Februari 2016

Taman suropati tempat kongkow - kongkow alternatif di Jakarta


  Nih guys ada salah satu tempat nongkrong asik di sebuah taman yang ada di kawasan Menteng - Jakarta Pusat. Taman Suropati yang sudah ada sejak jaman belanda ini kini di hari kerja biasa ramai di kunjungi sore hingga malam hari, kebanyakan yang mengunjunginya adalah para pemuda atau para karyawan yang sengaja mampir entah untuk sekeda melepas lelah / mengusir kepenatan setelah melakukan rutinitasnya sebelum kembali ke rumah mereka masing - masing. Tapi jika di hari weekend taman ini ramai di kunjungi dari pagi hingga malam, pada hari libur banyak masyarakat sekitar pun menghabiskan waktu dan bercengkrama di taman ini bersama putra putri mereka.
5 - 6 tahun yang lalu taman ini tak seramai sekarang. Awalnya di taman suropati ini hanya ada satu komunitas " Komunitas chamber ", salah satu komunitas pecinta biola yang menjadikan taman ini basecamp untuk menyalurkan hobi  mereka dan membagikan keterampilannya kepada yang ingin belajar, saat ini komunitas ini sudah menjadi grup orchestra yang sudah manggung di sana sini. Kini taman ini pun sudah ada komunitas lain yang ikut bergabung, seperti para pecinta reptil, musang dan para pecinta seni lainnya .

para komunitas biola chamber

Add caption

Add caption

penari tradisional sedang mempertunjukan kemampuannya
   Di taman suropati juga kita dapat jumpai sarang burung dara, 2 kolam air mancur, 4 track tonjolan jalan berbatu, artifak semangat asean, bangku - bangku untuk istirahat / duduk santai bersama pasangan, dan lainnya. Untuk yang merasa lapar tak perlu khawatir, karena di taman ini banyak para pedagang mangkal menjajakan makanan - minuman  sekedar pengganjal lapar / haus. Bagi yang ingin ke mushola atau toilet, kita bisa mampir ke masjid sunda kelapa yang ada persis di belakang masjid bapenas.




   Taman suropati juga di kelilingi bangunan - bangunan penting seperti : rumah dinas wakil presiden RI, dubes Amerika, rumah dinas Gubernur DKI, gedung Bappenas, Museum perumusan naskah proklamasi, dan gedung KPU. Makanya di sekitar taman banyak polisi atau keamanan berjaga - jaga. Jika kita coba bidikan kamera dan mengambil gambar ke gedung Dubes Amerika, maka pihak keamanan akan menghampiri dan mencatat biodata kita, ya itu mereka lakukan hanya sebagai prosedur keamanan.
Lokasi Taman suropati cukup mudah di tempuh, jika menggunakan angkutan umum kita bisa naik bus No.213 jurusan Kp melayu - Grogol atau bus No.67 jurusan Blok M - Senen.

  Di seberang Taman suropati juga terdapat sebuah taman dan di tengahnya terdapat air mancur dan patung Pangeran Diponegoro. Di tengah taman ini ada track jalur bagi yang ingin melintas atau menghampiri patung tersebut.





    Jika menggunakan kendaraan pribadi baik mobil atau motor, kita bisa parkir di sekitar / sepanjang Taman suropati. Di kenakan biaya parkir sebesar Rp 3.000 untuk motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Makin malam suasana makin ramai dan mulai di dominasi para remaja. Jadi jika anda tinggal dan berkantor di kawasan jakarta pusat dan sekitarnya, tak ada salahnya sesekali kita mampir / kongkow - kongkow di sini bersama teman - teman.
 " Jakarta itu tak sesempit yang kau bayangkan' cobalah menikmatinya dari sisi atau sudut yang lain " 

lahan parkir kawasan taman suropati

Rabu, 03 Februari 2016

Cianjuran yuuk ke situs megalitikum Gunung padang terus basah - basahan di Curug Cikondang

 "  The mysterious ancient pyramid in Indonesia  "         
( Piramida  kuno misterius di Indonesia ) "


  Situs megalitik Gunung padang kini menjadi sorotan para arkeolog dunia. Saat masyarakat kita menganggap Gunung padang merupakan wisata dan destinasi yang sedang hit di media sosial dan netizen lainya Dunia menganggap bangunan ini adalah sebuah misteri yang mungkin akan mengubah atau mengangkat sejarah baru sebagai peradaban yang akan terkuak.
Menurut beberapa penelitian yang di lakukan arkeolog  - arkeolog baik di indonesia maupun negara lainnya kemungkinan Gunung padang di bangun bukan pada masa yang sama. Hasil penelitian dari setiap sampel luar hingga pengeboran lapisan dalam menyatakan setiap sampel kedalaman mempunyai usia yang beragam dari 600 SM hingga 26000 SM, lebih tua dari piramida yang ada di Mesir yang mempunyai usia 5000 SM atau stone henge di Inggris yang berusia 2600 SM. Kemungkinan lainnya Gunung Padang juga mempunyai luas 10 kali lebih besar dari Candi borobudur yang ada di Magelang.
Salah satu alasan kawasan ini di buka sebagai area wisata, agar terpantau dan terhindar dari penelitian - penelitian ilegal yang dilakukan para arkeolog luar yang mungkin mengandalkan oknum aparat / warga sekitar dalam melakukan penelitiannya.
Situs gunung padang merupakan penelitian berkelanjutan, berdasarkan informasi yang saya dapat dari seorang arkeolog, mungkin kita bisa mengetahui hasil akurat dan fisik bangunan gedungnya berdiri 10 - 20 tahun kedepan.


   Situs megalitik Gunung padang berada di Desa Karya mukti, Kecamatan Campaka,Kabupaten Cianjur - Jawa barat dan mempunyai ketinggia 885 mdpl.

   Dominan akses yang bisa di tempuh jika dari jakarta mengunakan mobil pribadi atau motor. Dari jakarta kita bisa melewati jalur puncak hingga pertigaan cianjur kita ambil arah ke Sukabumi ( Warung kondang ), dari warung kondang masih 20 km. Kemudian ambil arah ke kiri menuju Campaka / Gunung padang nanti ada pertigaan / plang bertuliskan Gunung padang dari sini ambil kiri jalan,hanya tingga 6 km, kita tinggal ikuti jalur utama atau nanti akan menemui plang selanjutnya. Dari pertigaan ini jika lurus lagi kira 2km adalah arah stasiun KA Lampegan.
Jika menggunakan Kereta api dari bogor naik yang Bogor - Cianjur, turun di stasiun Lampegan. Dari sini jika kita beberapa orang sih bisa charter angkot / mobil bak, karena tidak ada angkutan umum hingga lokasi. Tetapi bila sendiri banyak juga yang menggunakan jasa ojek hingga ke gunung padang. Biasanya dia mematok tarif Rp 100.000 PP, ojek menunggu 1 - 2 jam atau sesuai kesepakatan.

   Kondisi jalan saat ini sudah cukup baik hingga ke lokasi. Beberapa  kilometer sebelum tiba di lokasi kita akan di suguhi pemandangan hamparan kebun teh dan perbukitan.


   Sampai dilokasi / gapura yang merupakan batas parkir mobil. Untuk ko lokasi / loket kita lanjut dengan berjalan kaki 400 - 500 meter, tetapi jika kita menggunakan sepeda motor bisa memarkirkannya di dekat loket masuk. Parkiran khusus motor di sini sudah di sediakan. Di dekat loket terdapat warung - warung yang menjajakan aneka makanan dan minuman, serta fasilitas lainnya seperti toilet dan mushola
Tiket masuk di kenakan Rp 4.000 / orang, dari sini di lanjutkan menaiki anak tangga hingga ke puncak.
pembelian tiket masuk 


   Akhirnya sampai juga di atas, disini kita mulai di suguhi hamparan batu adesit , menhir dan pemandangan gunung dan bukit, karena Gunung padang ini terletak di antara pegunugan dan lembah. Jika punya waktu lebih pun kita bisa mengunjungi danau yang ada tak jauh dari gunung padang.
Di sini pun terdapat beberapa petugas yang mengawasi pengunjung, yang di khawtirkan menaiki bebatuan yang terpancang keluar untuk hanya sekedar berfoto yang bisa berakibat patahnya bebatuan. Dan mereka juga yang berkontribusi mengawasi dan melaporkan jika ada ada aktifitas lainnya yang mempunyai maksud teretentu tampa sepengetahuan / izin dari kawasan wisata. Dikawasan ini juga petugas mengawasi jika ada pengunjung yang membuka tikar seperti piknik / botram agar menyarankan membuka makanannya di tempat yang sudah di sediakan, kalau sekedar camilan / kopi sih masih di perbolehkan karena ada beberapa pkl menawarkannya.
Menurut para pakar Gunung padang ini jika di gali menyerupai candi yang memiliki 5 gundukan yang masing - masing memiliki arti. Bagi saya berdiri disini seperti berada di tanah Britania, karena kondisi tanah dan rerumputan sepertinya mirip. hmmm ...
serasa berdiri di hamparan tanah dan rerumputan di kawasan eropa :)






  JIka bebatuan ini di kerjakan saat ini saja perlu berapa lama di kerjakannya, butuh berapa mesin membentuk bebatuan serupa yang hampir mirip / berpola, butuh berapa alat berat, butuh berapa banyak orang dan berapa bulan / tahun bahkan mungkin abad jika pada masanya.


 Sampiai di puncak tertinggi ada beberapa batuan menyerupai altar persembahan, karena ada ang menybutkan salah satunya tempat ini juga merupakan adat upacara yang di sertai altar persembahan korban. Jika penasaran coba saja tiduran di atasnya mata menghadap kelangit itu tips yang saya dapatkan untuk merasakannya. Tapi baiknya pilih waktu yang sepi dari pengujung jangan di hari weekend biar dapet feelnya .
coba sandar di altar ah


    Di sebelah kanan terdapat sebuah menara pandang untuk melihat hamparan bebatuan dan sekitarnya, juga di sini pun di peruntukan bagi pengunjung yang ingin membuka perbekalan / makan.
Di gunung padang pun sering di adakan upacara adat tahunan tiap tahunnya, di adakan setiap tanggal 11 bulan 11 (november ) . Awalnya acara ini tertutup untuk umum dan kunjungan. 2 - 3 tahun ini upacara adat boleh di hadiri umum, yang di hadiri dari bebrbagai perwakilan suku di indonesia, terutama dari pulau jawa. Jadi kalo ada waktu dan anda penyuka sejarah boleh lah diatur waktunya dari sekarang utuk melihat langsung.

Selamat berlibur bagi yang akan melakukan perjalanan ke gunung padang, jangan lupa juga untuk selalu menjaga kebersihan areanya, karena pengurus sudah menyediakan tempat sampah di sekitar kawasannya. Setelah puas kami pun turun untuk melanjutkan perjalanan mengunjungi " Curug Cikondang " yang letaknya tidak terlalu jauh dari Gunug padang.

" Curug Cikondang "




     Letak Curug cikondang tak terlalu jauh dari Gunung padang kurang lebih 30 - 40 menit dari gunung padang. Sebelum keluar arah  stasiun lampegan kita ambil kanan jalan, waktu itu belum ada plang tapi kita bisa tanya warga setempat karena pertigaannya masih di sekitar pemukiman. Kita tinggal ikuti jalur hingga ke curug. Kondisi jalannya yang sedikit rusak dan berbatu, butuh kehati - hatian untuk yang menggunakan sepeda motor apalagi di musim hujan. Kebetulan waktu itu juga transportasi kami menggunakan sepeda motor.


Sepanjang perjalanan mayoritas melalui perkebunan teh, karena air terjun ini masih ada di kawasan perkebunan teh PTPN VIII. kawasan ini juga mempunyai kandungan emas, terlihat kita akan melihat beberapa bangunan pengolahan emas milik warga setempat yang masih menggunakan cara yang sederhana atau tradisional.
Enaknya menggunakan kendaraan bermotor itu jika lihat pemandangan bagus dikit bisa berhenti dan mengabadikannya, tidak terlalu menghambat mobil di belakang.


   Sesampainya di curug kendaraan bisa di parkirkan di halaman rumah warga yang memang sudah di peruntukan bagi pengunjung. Di pintu gerbang / gapura menuju curug kita akan di mintai tiket masuk sebesar Rp 5.000 / orang, jika hari biasa sih katanya gerbang tiket jarang di jaga karena pengunjungnya pun jarang / sepi. Untuk ke lokasi curug kita masih harus berjalan 10 - 15 menit, jalur kembali menyusuri pinggiran kebun teh dan persawahan.


Dari kejauhan curug sudah nampak dengan jelas. Tak butuh waktu lama untuk sekedar memandanginya, kami selanjutna bergegas bermain air dan mandi di bawah guyuran air curug. Mainnya tidak di tengah tapi di pinggir, karena debit air di tengah cukup besar. Jadi jika berkunjung kesini ingat safety first ya ...




   Sangat di sayangkan untuk tempat seindah ini masih minim fasilitasnya, seperti toilet , ruang ganti / musholla. Yang ada waktu itu baru hanya satu saung dan satu warung saja untuk mengganjal makanan. Mudah - mudahan saat ini / secapatnya bisa terealisasi. Konon minimnya fasilitas dikarenakan tidak adanya sinergi antara penduduk dan pihak perkebunan. Mudah - mudahan mereka segera berdamai sehingga tidak berlarut - larut.
Setelah puas bermain air kami pun bergegas  naik, melakukan ganti pakaian di dekat area parkir di rumah penduduk dan bersiap kembali. Untuk arah pulang kami melalui arah Cibeber karena berniat mampir dan menginap di rumah salah satu teman di daerah PTPN, jika kita putar balik arah awal menuju kesini berarti kita keluar kembali arah Waru kondang.

Minggu, 31 Januari 2016

Telaga warna puncak - Bogor

   Sebelum di tetapkan sebagai kawasan wisata, kawasan telaga warna merupakan bagian dari kawasan cagar alam hutan Gunung Mega mendung dan Gunung hambalang. Telaga warna puncak berbatasan dengan perkebunan teh ciseureuh dan di sebelah barat di batasi oleh area perkebunan teh PTP VII Gunung mas. Telaga warna berada di Desa Tugu, Kecamatan Cisarua - Bogor - Jawa barat. Dengan di latar belakangi pegunungan yang tinggi menambah keindahan panorama alam yang ada.


    Kawasan wisata ini menawarkan panorama yang masih asri dan udara yang segar, karena di kelilingi hutan dan hamparan kebun teh. Dengan luas keseluruhan kurang lebih 5 hektar, sedangkan luas talaga 1,5 hektar an berada di ketinggian 1400 mdpl.

   Untuk menuju kawasan talaga warna cukup mudah di akses baik dengan kendaraan pribadi maupun dengan kendaraan umum. Patokannya setelah masjid Atta awun atau 200 meter sebelum restoran Rindu Alam. Kawasan wisata ke Talaga warna masih agak jarang yang mengetahui karena sepanjanng jalannya tertutupi kios - kios sayuran dan lainnya

  • Jika dengan angkutan umum dari Jakarta maka ke kernet bus minta diturunkan di talaga warna ( hanya beberapa puluh meter sebelum restoran Rindu alam, lalu menuju lokasi dilanjutkan dengan berjalan kaki kurang lebih 500 meter .
  • Jika dengan angkutan pribadi' dengan mobil maka kita akan masuk melewati perkebunan teh kurang lebih 1 km menuju lokasi. Tetapi jika menggunakan sepeda motor kita bisa melewati gang perumahan penduduk / rute jalan kaki 200 - 300 meter setelah jalan masuk mobil, jadi lebih dekat karena hanya berjarak kurang lebih 500 meter.
   Tiket masuk hari biasa untuk wisatawan lokal Rp 5.000/orang dan Rp 100.000 untuk wisatawan asing. Jika hari libur Rp 7.500 untuk wisatawan lokal dan Rp 150.000 untuk wisatawan asing. Jika kita akan melakukan foto pra wedding dikenakan Rp 250.000. Talaga warna buka setiap hari dari pukul 08.00 - 17.00.
Aktifitas yang dapat di nikmati di kawasan Talaga selain menikmati pemandangan yang indah dan sejuk sambil bersantai dan mengitari danau kita juga bisa menikmati beberapa wisata lainnya seperti : menikmati talaga dari atas rakit atau sepeda air, arena flying fox melintasi danau Rp 15.000 / orang, juga terdapat arena tracking dan menikmati / menelusuri perkebunan teh. Dari kebun teh kita bisa melihat jalan raya puncak dengan jelas.


    Satwa yang banyak terlihat di sekitar kawasan ini mayoritas kera ekor panjang, mereka mempertunjukan atraksi - atraksi liar yang menarik untuk dilihat. Jadi berhati - hati juga ya jika membuka makanan takutnya mereka merebut makanan kita. Satwa lainnya yang ada di dalam hutan seperti Surili, Lutung, Owa, beraneka jenis burung, Kijang, Macan tutul , dan lain -lain seperti yang tertera di dalam plang.
Untuk tumbuhannya di kawasan ini terdapat : Puspa, Saninten, Rasamala, Rotan, Kantung semar, Anggrek dan tumbuhan lainnya.


     Untuk fasilitasnya sudah tersedia seperti lahan parkir, tapi untuk mobil masih terbatas, paling jika penuh mobil di parkirkan sepanjang jalan. Fasilitas lainnya seperti toilet dan Mushola pun sudah tersedia. Di kawasan ini pun sudah tersedia beberapa Guest house.
Salah satu keunikan Talaga warna sehingga mampu banyak mengundang wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri adalah airnya yang jika kebetulan dapat melihat airnya berubah - ubah warna, bahkan konon bisa berubah 7 warna. Fenomena itu terus terjadi hingga sekarang, sehingga memancing rasa penasaran orang.

 Sejarah / asal usul telaga warna, konon dahulu ada sebuah kerajaan bernama Kutatanggeuhan yang di pimpin oleh seorang raja yang bernama suwartalaya dan permaisurinya yan bernama Purbamanah. Setelah sekian lama menikah, sang raja tak kunjung di karuniai seorang anak. Maka beliau memutuskan untuk bertapa, memohon kepada tuhan agar segera di beri keturunan.
Setlah sekian lama bertapa, akhirnya sang raja mendapat wangsit bahwa dia akan segera mendapatkan seorang anak. Dan ternyata setelah beberapa bulan sang permaisuri hamil dan melehirkan seorang puteri yang cantik jelita yang di beri nama Gilang Rukmini.
Pada usia puterinya yang ke 17 tahun sang raja mengadakan pesta besar. Rakyat menyambutnya dengan gembira, sebagai kecintaannya mereka membuatkan kalung yang indah di hiasi permata - permata terbaik untuk hadiah sang puteri. Begitu hari H tiba di atas panggung sang puteri membuka kotak itu, akan tetapi sang puteri tidak mau memakainya karena jelek menurutnya. Sang raja dan permaisuri mencoba membujuknya untuk memakainya agar rakyat tidak kecewa, malah kalung itu di lemparkannya dan permatanya berserakan. Tak lama tangis sang Ratu pun pecah, dan para wanita pun ikut menangis. Disamping itu dari permata yang berserakan itu keluar mata air yang deras tak henti - hentinya, akhirnya kerajaan Kutatanggeuhan pun tenggelam dan menjadi danau Talaga warna sekarang. Danau itu di namakan Telaga Warna, karena jika hari cerah akan memantulkan cahaya matahari hingga tampak berwarna warni. Konon katanya, itu adalah pantulan warna yang berasal dari kalung tersebut.

Jumat, 29 Januari 2016

Ingin suasana hutan pinus yang tak jauh dari ibu kota, datanglah ke " Gunung Pancar "

 
    Ingin sesekali merasakan sensasi di hutan pinus di sela - sela kepenatan rutinitas kantor yang hanya di suguhi kemacetan dan pancangan hutan beton sepanjang jalan, sementara waktu kita memiliki waktu yang terbatas. Jika pilihannya bogor atau bandung' okelah jika masih ada waktu, tapi di perjalanan kadang kita juga masih di suguhi kemacetan juga, apalagi jika berencana mengajak si kecil yang masih balita. Nah jika masih ingin merasakan nuansa hutan pinus bersama teman atau keluarga yang tidak banyak menghabiskan waktu di perjalanan dan lokasinya tidak jauh dari Ibukota, cobalah sesekali menikmati hutan pinus yang ada di Gunung pancar.



    Gunung pancar berada di kecamatan Babakan madang - Bogor - Jawa barat. bisa di akses dengan roda dua / roda empat. tapi ada baiknya ke gunung pancar ini menggunakan kendaraan pribadi, karena belum ada angkutan umum yang sampai ke gunung pancar. Gunung Pancar memiliki ketinggian kurang lebih 800 mdpl. Gunung ini malah terkesan seperti taman bermain / playgroud daripada sebuah gunung karena hampir semua hamparannya berupa daun pinus. Tetapi jika kita mau ke atas atau lebih dalam lagi, mungkin kita akan menemukan kera, surili, babi hutan dan beberapa jenis burung.
Waktu yang di butuhkan dari Jakarta ke gunung pancar pun tidak membutuhkan banyak waktu, hanya 1 - 2 jam. Perjalanan kali ini hanya perjalanan santai  menggunakan si kuda besi dengan rute melewati jalan raya bogor - arah sirkuit sentul - babakan madang ( searah dengan rute bukit pelangi ) sampai di pertigaan kekiri arah gunung pancar yang ke kanan arah ke bukit pelangi - gunung pancar. Bisa juga kita mengambil arah yang berseberangan dengan arah ke junggle land. Sampai di pintu masuk dikenakan biaya restribusi Rp. 7500/orang, sepeda motor Rp 2000 - 5000 " lupa tiket motornya :) . Untuk sepeda motor bisa di bawa dan di parkirkan di seluruh area gunung pancar samping kiri kanan jalan. Untuk makan dan minuman tak perlu khawatir jika tidak membawa perbekalan, di sana banyak yang membuka warung rokok / warung nasi, ada juga yang membuka terapi ikan di sana. 

 Lokasi gunung pancar banyak di jadikan arena Camping ground, Sepeda Dunhil, Preewed, Ziarah, penginapan, dan lain sebagainya.
  • Untuk camping biayanya agak mahal, kalo tidak salah Rp 80.000 / orang. Tapi itu lebih baik sih, lebih terawat dan terlihat ekslusive. Coba jika murah ! sudah penuh sesak kali yang camping di area ini. Tapi kondisnya udaranya tidak terlalu dingin bahkan terkesan panas untuk kategori sebuah gunung, jadi jika berniat mengajak balita anda untuk bermain / camping di alam terbuka udara dan faktor lingkungannya lebih friendly buat anak -anak. Malah katanya jika camping di sana kita juga di kasih fasilitas saklar listrik, jadi tak perlu takut gelap / kehabisan banterai ponsel atau barang kali mau masak dengan rice cooker juga bisa :) . Atau kita pasang Hammock juga asik pastinya.
 

  • Untuk arena sepeda dunhil disini sudah lama dan sudah tersedia treknya
  • Untuk yang tektok / one day trip di sini banyak spot atau angle sudut yang bisa di abadikan. Tak jarang jika kesini selalu ada saja yang foto preweed.
  • Untuk ziarah ada beberapa makam yang ada di Gunung pancar, seperti makam Mbah ki buyut putih, Ki masBungsu, Mbah raden lawulung, dan lainnya. letaknya hampir di puncak. Cukup jauh dari lokasi perkemahan.
  • Di gunung pancar juga terdapat pemandian air panas, dan di kenakan tiket masuk lagi Rp 15.000 per orang.
   Saat ini gunung pancar sebagian di kelola pemda, sebagian lagi di kelola swasta. Oleh karenanya di sisi yang satu banyak berdiri homestay atau penginapan - penginapan yang di sewakan. Jadi jika punya rencana outbond / camping ceria untuk puluhan peserta baiknya konfirmasi terlebih dahulu.
Jadi gimana ? atau kapan kita kemana ?
Berikut beberapa koleksi foto lainnya  :
khoirudin


iwan ala jin kura - kura




si kuda besinya nampang :)
    Atau jika ingin mengambil nuansa sunset pun lumayan bagus .